WARTABUANA – Wakil Sekjend Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengaku kecewa terhadap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Kekecewaan ini lantaran Bawaslu yang meloloskan calon anggota legislatif mantan koruptor.
“Jelas kami sangat kecewa atas putusan Bawaslu meloloskan caleg-caleg eks koruptor,” beber Didi melalui siaran persnya, Sabtu (1/9/2018).
Menurutnya, mantan narapidana korupsi, teroris dan bandar narkoba tidak patut dan tidak layak untuk menduduki bangku legislatif. Sehingga Wajar bila masyarakat pun menolak mereka para mantan narapidana itu yang menjadi perwakilan mereka.
Berbeda cerita, jika memang Indonesia telah kehabisan figur-figur baik untuk menjadi perwakilan rakyat. Namun masa iya ungkapnya, bangsa yang begitu besar tidak lagi memiliki orang-orang hebat sehingga eks Napikor masih bisa menjadi anggota dewan tersebut.
“Apakah kita sudah kekurangan orang-orang yang baik untuk menduduki kursi terhormat wakil rakyat? Menurut saya masih banyak orang-orang baik dan yang tidak bermasalah, yang lebih pantas menduduki kursi dewan yang terhormat tersebut,” tuturnya.
Seperti yang telah banyak diketahui, kinerja DPR masih belum baik dan kini sedang berbenah diri untuk meraih kembali kepercayaan publik. Alangkah baiknya kata Didi, jika DPR yang tengah berbenah ini tidak ditambah lagi beban dan situasi yang makin menjauhkan dewan dari rakyat.
“Karena itu berilah kesempatan kepada orang-orang yang jelas-jelas tidak pernah bermasalah hukum,” tegasnya.
Didi yakin, Indonesia masih memiliki orang-orang baik dan bertanggung jawab. Sehingga jabatan mulia dan terhormat sebagai wakil rakyat tidak terkesan diobral apalagi untuk napi kejahatan berat.
“Tidak ada jalan lain, Bawaslu harus segera membatalkan para Caleg Koruptor itu. Nama baik Bawaslu akan menjadi pertaruhan ditengah kecaman dan kekecewaan publik terhadap kejahatan korupsi,” ungkapnya.[]