WARTABUANA – Fakta mengejutkan hebohkan dunia, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dinyatakan positif terinveksi Covid-19. Hal itu diakui Trump melalui akun Twitter resmi. “Malam ini, @FLOTUS dan saya dinyatakan positif Covid-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Kami akan melewati ini BERSAMA!,” tulisnya pada, Jumat (2/10/2020).
Pasangan itu menjalani tes medis setelah sebelumnya diketahu, Hope Hick, seorang penasihat kepresidenan yang dekat dengannya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Kabar dari Gedung Putih menyebutkan, Hope mulai merasakan gejala ringan saat perjalanan pulang dengan pesawat usai menghadiri kampanye di Minnesota pada Rabu (30/9/2020) malam. Sejak itu Hope dikarantina. Kemudian wanita itu dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada Kamis (1/10/2020) pagi.
Belakangan ini Hope cukup intens bersama Trump selama satu pekan terakhir. Selain bersama Trump ke Minnesota, dia juga mendampingi ke debat calon presiden pada Selasa (29/8/2020) malam.
Publik mengetahui, sejak corona muncul di AS awal tahun ini, Trump kerap meremehkan dan menolak mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi. Bahkan, Trump terlihat tidak mengenakan masker di muka umum dan abai pada anjuran jaga jarak. Trump bahkan sempat mengadakan kampanye dalam ruangan tertutup yang mengundang ribuan orang.
Atas fakta itu, media China, Global Times, memberikan sindiran kepada Trump bahwa apa yang dialaminya itu merupakan konsekuensi karena meremehkan Corona.
Akibat orang nomor satu di Amerika Serikat (AS) itu positif terjangkit Covid-19, pasar keuangan dan komoditas dunia tiba-tiba terguncang, salah satunya adalah dolar AS.
Pemerintah China memang belum memberikan komentar resmi soal Trump positif Corona. Komentar untuk Trump datang dari editor surat kabar pemerintah China, Global Times, Hu Xijin, yang dikenal sangat vokal. Dalam komentar berbahasa Inggris via Twitter.
“Presiden Trump dan Ibu Negara telah membayar harga untuk pertaruhannya meremehkan COVID-19,” tulis Hu. “Berita tersebut menunjukkan parahnya situasi pandemi di AS. Itu akan berdampak negatif pada citra Trump dan AS, dan juga mungkin berdampak negatif pada pemilihannya kembali,” imbuh Hu.
China Daily menulis, “Hasil tes positif menjadi pengingat lainnya bahwa virus Corona terus menyebar, bahkan ketika Trump berupaya mati-matian menyatakan virus itu tidak lagi memicu bahaya”.
Akibat orang nomor satu di Amerika Serikat (AS) itu positif terjangkit Covid-19, pasar keuangan dan komoditas dunia tiba-tiba terguncang, salah satunya adalah dolar AS.
Pagi tadi The Greenback sempat melemah, tapi siang ini jadi menguat terhadap rupiah. Bergerak liar, naik turun. Tidak berhenti sampai di situ. Harga minyak turun di perdagangan Asia pada Jumat sore ini.
Dilansir CNBC, Jumat (2/10/2020), harga minyak mentah berjangka Brent turun 2,71% menjadi US$ 39,82 per barel berdasarkan patokan internasional. Minyak mentah berjangka AS juga merosot 2,89% menjadi US$ 37,60 per barel. Kondisi itu mengikuti penurunan yang cukup besar pada hari Kamis hampir 4%.
Saham perusahaan minyak secara regional juga turun pada perdagangan Jumat. Di Australia, saham Beach Energy turun 7,3%, sementara Santos turun lebih dari 5%. Di Jepang, Inpex tergelincir 3,25%. []