USA, WB – Berjarak dua pekan insiden penembakan yang mengakibatka lima personel polisi di Dallas, Texas tewas. Kini, Presiden Amerika Serikat Barack Obama lagi-lagi dihadapkan pada kasus serupa di wilayah Baton Rouge, Louisiana, kemarin, Minggu (17/7/2016). Dimana insiden itu tiga personel polisi tewas di tempat.
Atas aksi tersebut, Obama mengutuk serangan dan menyatakan tekad bahwa hukum akan ditegakkan.
“Penembakan itu adalah karya seorang pengecut. Tidak ada yang membenarkan kekerasan terhadap penegakan hukum,” papar Obama, seperti dikutip dari situs USA Today, Senin, (18/7/2016).
Berbicara dari Gedung Putih, Obama mengatakan si pelaku pembunuh tidak akan menjadi orang terakhir yang mencoba untuk membuat rakyat AS dan menyalahkan satu sama lain.
Obama mendesak rakyat AS untuk memusatkan perhatian dan tindakan yang mempersatukan negara, bukan yang memecah belah negara AS.
Gelombang kekerasan itu telah membuat pengamanan di seluruh negeri diperketat, terutama di Cleveland dan Philadelphia.
Mengingat di kedua negara bagian tersebut akan menjadi tempat penyelenggaraan Konvensi Nasional Partai Republik pekan ini dan Konvensi Nasional Partai Demokrat pekan depan.
Kedua pertemuan akbar itu diperkirakan akan secara resmi menyatakan Donald Trump maju sebagai calon presiden dari Republik dan Hillary Clinton sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.[]