JAKARTA, WB – Dua ormas, yakni FPI dan FBR menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD DKI. Dalam aksinya tersebut, kedua ormas ini menolak Wagub DKI Basuki T Purnama (Ahok) yang sebentar lagi bakal menjabat DKI 1 ini.
FPI sendiri membawa sekitar 500 massa, sedangkan massa FBR akan berunjuk rasa sekitar pukul 13.00 WIB, dengan jumlah massa 150 orang. Tuntutan FPI dan FBR sama, menolak Ahok jadi Gubernur DKI.
“Kami semua akan berjalan kaki. Kendaraan yang dipakai hanya truk sound system ini saja. Ini supaya aksi damai ini tidak menambah macet jalanan dan tetap menjaga ketertiban,” kata ketua FPI sektor Tanah Abang, Suharto.
Ia menjamin tidak akan ada kericuhan yang ditimbulkan dari aksi ini. Anggotanya hanya membawa atribut bendera dan tidak diperkenankan membawa peralatan-peralatan yang membahayakan.
“Hanya bendera dan kumpulan tanda tangan warga yang menolak Ahok yang kami bawa,” lanjutnya Suharto.
Ia mengatakan, pihaknya sangat berharap agar perwakilan organisasinya bisa diterima oleh pimpinan DPRD DKI agar bisa menyampaikan aspirasi secara langsung.
“Kami menolak kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur, mengingat agama Ahok bukan Islam dan perilakunya pun arogan, kasar, dan tidak bermoral,” ujar Suharto.
Sementara itu, wakapolres Jakarta Pusat AKBP Umar S Fana, mengaku akan menerjunkan beberapa anak buahnya dalam pengamanan unjuk rasa tersebut. Dia juga meminta, selama melakukan aksi unjuk rasa tesebut harus dengan tertib.
“Kami meminta mereka berunjuk rasa menyampaikan pendapat dengan santun,” ujar Umar.