WARTABUANA – Penyelenggaraan pertemuan tahunan Internasional Monetary Fund (IMF) dan World Bank, banyak yang mengkritisi. Kritikan dikarenakan anggaran memakan dana yang besar.
Bahkan, anggota tim ekonomi Prabowo-Sandiaga, Rizal Ramli menyebut Rp 830 miliar terbuang percuma dipakai untuk konferensi internasional tersebut.
Menanggapi berbagai kritikan tersebut, Wakil Ketua Koalisi Indonesia Kerja, Abdul Kadir Karding mengatakan dana yang digelontorkan bukan untuk foya-foya penyelenggaraan konferensi. Tapi, pembangunan infrastruktur daerah Bali dan sekitarnya.
“Informasi yang kami peroleh dana yang dipakai sebagian besar untuk perbaikan infrastruktur dan hal-hal lain yang ditujukan untuk menunjang acara ini agar berlangsung baik,” kata Karding belum lama ini.
Kata dia, Pemerintah serius mengeluarkan dana dalam konferensi ini karena akan hadir perwakilan 189 negara. Hal itu wajar karena akan mempengaruhi branding Indonesia kepada dunia. Dampaknya diharapkan baik untuk ekonomi ke depan.
“Kalau acara ini berlangsung efek ekonominya juga luar biasa, baik yang langsung dirasakan masyarakat bali dan insyaallah Lombok dan sekitarnya, diperkirakan memberikan dampak penghasilan itu sekitar rp 1,6 triliun misalnya di Bali saja,” jelas Karding.
Politikus PKB itu menambahkan, konferensi IMF-WB ini membangun kerjasama antar negara yang akan bermanfaat ke depannya.
“Termasuk dengan kebijakan kebijakan yang diambil akan berdampak pada masa depan tentu kalau dikonversi secara ekonomi tentu luar biasa besarnya,” imbuh Karding.
Menurutnya penyelenggaraan IMF-WB tidak mengganggu bantuan pemerintah ke bencana gempa Sulawesi Tengah dan NTB. Karding menuturkan komitmen pemerintah luar biasa dalam penanganan bencana alam itu.[]