WARTABUANA- Lambertus Maengkom, penumpang pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT990, rute Surabaya-Denpasar mengadu ke Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan. Dia mengaku risih dengan ulah pilot yang menawarkan menawarkan pramugari yang berstatus janda kepada penumpang sebagai kompensasi delay.
“Kami ingin menanyakan kepada Dirjen Perhubungan, apakah merupakan standar prosedur seorang pilot maskapai menawarkan staf pramugari berstatus janda kepada penumpang berkali-kali lewat microphone,” tulis Lambertus dalam aduannya yang dikutip dari laman bandara.web.id pada Minggu (15/11/2015).
Masih menurut Lambertus, saat pesawat lepas landas, para penumpang juga mendengar suara aneh dari pengeras suara di pesawat. Suara itu membuat penumpang semakin resah.
“Terdengar suara aneh dan mendesah selama penerbangan. Ini membuat penumpang ketakutan dan bertanya-tanya apakah pilot dalam kondisi tidak sehat, mabuk, atau dalam pengaruh narkoba,” papar Lambertus.
Dikonfirmasi soal aduan ini, Kepala Humas Lion Air, Andy Saladin, mengaku akan mempelajarinya. Lion Air, tambah dia, akan melakukan investigasi dan menanyakan kepada saksi dan pihak terkait. Hasil investigasi akan keluar dalam 2 hingga 3 hari ke depan.[]