JAKARTA, WB – Berbekal spanduk, bendera, serta sejumlah alat musik, pengunjuk rasa dari Aliansi Parlemen Jalanan (APJ) ikut meramaikan semarak pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta, Senin (25/8/2014) siang.
Walau sama-sama menyandang status nama Parlemen, bedanya APJ hanya bisa berdiri sambil menyanyikan lagu-lagu kerakyatan dibalik gagahnya jeruji pagar gedung DPRD sambil di awasi puluhan petugas gagah dari polres Jakarta Pusat. Mereka duduk sambil beralas koran, berkeringat dan memegang spanduk sambil meneguk segelas air kemasan, sambil berharap suara mereka dapat didengar.
Mereka dengan suara lantang keras ikut berorasi sambil menyanyikan lagu Iwan Fals berjudul “Surat Buat Wakil Rakyat”.
“Wakil rakyat, seharusnya merakyat… Jangan tidur waktu sidang soal rakyat. Wakil rakyat, bukan paduan suara… Hanya tahu nyanyian lagu setuju….,” beber alunan lagu yang dinyanyikan pengunjuk rasa dari APJ yang berjumlah puluhan orang itu.
Mereka menilai nyanyian berjudul Surat Untuk Wakil Rakyat yang dibawakan oleh musisi lawas Iwan Fals itu, merupakan lirik yang kaya akan pesan aspirasi rakyat untuk 106 para wakil rakyat Ibu kota yang baru saja dilantik.
APJ dalam rillis persnya menjelaskan, kedatangan mereka kerumah perwakilan rakyat daerah itu tidak muluk-muluk. APJ hanya menuntut beberapa hal kepada anggota DPRD DKI Jakarta yang sudah terlantik itu. Salahsatunya adalah mencabut Perda DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
Perda itu dianggap digunakan pemerintah untuk melegitimasi penggusuran paksa. Selanjutnya, menuntut DPRD DKI Jakarta membentuk Panitia Khusus untuk menindaklanjuti temuan Badan Pengawasan Keuangan (BPK) soal penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dobel. Selain itu, menuntut agar anggaran KJP ditingkatkan. Dan yang terakhir adalah menolak privatisasi air bersih di Ibu Kota dan memberikan perlindungan hukum bagi pekerja formal dan informal di Jakarta. []