SINGAPURA, WB – Perdana Menteri pertama Singapura Lee Kuan Yew meninggal dunia pada Senin (23/3/2015) di Singapore General Hospital pukul 3:18 pagi waktu setempat.
Putra dari Lee Kuan Yew, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, dalam pernyataan tertulis, Senin (23/3/2105), mengatakan bahwa dia “sangat berduka mengumumkan kematian tuan Lee Kuan Yew, perdana menteri pendiri Singapura”.
Lee Kuan Yew meninggal dunia pada usia 91. Lee Kuan Yew telah dirawat di rumah sakit sejak 5 Februari karena menderita pneumonia parah.
Lee Kuan Yew terpilih menjadi perdana menteri pada 1959 dan kembali terpilih menjadi PM untuk ketujuh kalinya berturut-turut hingga mengundurkan diri pada November 1990.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengumumkan kematian ayahnya di laman Facebooknya yang kemudian dibanjiri oleh ucapan berbela sungkawa.
Kuliah Tertunda
Lee Kuan Yew lahir di Singapura pada 16 September 1923 dan meninggal dunia pada 23 Maret 2015 di Rumah Sakit Umum Singapura karena radang paru-paru.
Mengutip ensiklopedia online Wikipedia, Lee bersekolah dasar di SD Telok Kurau, lalu Raffles Institution dan kemudian Raffles College.
Kuliahnya tertunda akibat Perang Dunia II dan pendudukan Jepang di Singapura pada 1942–1945. Pada masa itu, ia menjual Stikfas, sejenis lem yang dibuat dari tapioka, di pasar gelap. Lee yang sejak 1942 mengambil mata pelajaran bahasa Mandarin dan bahasa Jepang bekerja sebagai penulis laporan kilat Sekutu bagi Jepang serta menjadi editor bahasa Inggris untuk koran Jepang Hobudu dari 1943–1944.
Setelah perang berakhir, Lee mengambil jurusan hukum pada Fitzwilliam College, Inggris. Ia kembali ke Singapura pada 1949 untuk bekerja sebagai pengacara pada biro Laycock & Ong.
Pada 1954, Lee bersama sekelompok rekan kelas menengah berpendidikan Inggris membentuk Partai Aksi Rakyat (PAP) yang ingin membentuk pemerintahan sendiri Singapura yang terlepas dari kolonialisme Inggris.
Pada 1959, Lee terpilih sebagai Perdana Menteri pertama Singapura, menggantikan mantan Kepala Menteri Singapura, David Saul Marshall.
Lee kembali terpilih menjadi PM untuk ketujuh kalinya berturut-turut pada 1963, 1968, 1972, 1976, 1980, 1984 dan 1988, kemudian mundur pada November 1990 untuk menjabat Menteri Senior pada kabinet Goh Chok Tong.
Agustus 2004, tatkala Goh mundur dan digantikan oleh anak Lee, Lee Hsien Loong, Goh menjabat Menteri Senior, sedangkan Lee menjabat Menteri Penasihat.
Ia menikahi Kwa Geok Choo yang juga pengacara, dan dikaruniai enam anak, antara lain Lee Hsien Loong yang kini menjabat Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Singapura serta Wakil Ketua Perusahaan Investasi Pemerintah (GIC) Singapura (ketuanya ialah ayahnya). []