JAKARTA, WB – Penipuan melalui telepon tak pernah mati. Bahkan, jenis penipuan ini bukanlah hal yang biasa. Berbagai cara dilakukan untuk melancarkan aksi mereka dalam mengelabui para korbannya. Meski sudah banyak yang mengetahui modus-modus penipuan tersebut, masih ada masyarakat yang menjadi korban.
Biasanya para pelaku mengaku sebagai keluarga atau kerabat dekat yang sedang berada dalam kesulitan dan membutuhkan dana. Sambil menangis, pelaku meminta korbannya untuk mentransfer sejumlah uang melalui ATM atau minimarket terdekat.
Seperti dialami Firlly Natasya (28) dirinya mengaku menjadi korban penipuan lewat telepon. Uangnya pun raib seperti dihopnotis oleh pelaku.
“Pagi-pagi kebangun gara-gara orang rumah panik nangis-nangis enggak jelas, karena katanya ponakan saya pingsan jatoh di sekolah,” ungkap Firlly kepada Wartabuana.com, Jakarta, Sabtu (15/8/2015).
“Selanjutnya gw yang berhubungan sama gurunya. Keadaan masih bingung, tiba-tiba di kasih tau ponakan gw gegar otak, karna posisi jatuh kepala dulu. Badan gemeteran, ngomong udah gak bisa, cuma nangis,” sambung Firlly.
Setelah percaya dengan pelaku, masih kata Firlly dirinya menuju ke rumah sakit seperti yang disampaikan penipu melalui sambungan telepon.
“(Waktu) perjalanan menuju RS dengaen terus diteror telepon, akhirnya nyokap telepon dan bilang ponakan gw ada di sekolahnya… Damn! Kita kena tipu! Di tambah hp matot, jadi enggak bisa hubungin yang lain secara pararel! Gokil, akhirnya kena penipuan yang modusnya udah sering banget baca dimana-mana,” tutur Firlly dengan sesalnya.
Dengan adanya musibah ini Firlly pun berpesan supaya lebih waspada agar kejadian serupa tak terulang lagi.
“Lebih aware dan hati-hati yah buat yang lain,” harap dia. []