JAKARTA, WB – Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo, Argo Yuwono mengatakan pihaknya bakal menanyakan kepada keluarga Dodi Triono terkait keamanan di rumah mewahnya.
Prabowo menanyakan alasan rumah mewah tersebut yang tidak ada penjaga atau securitinya (satpam)
“Nanti kita tanyakan kepada pemilik rumah yang masih hidup kenapa tidak ada penjaganya,” papar Argo di Mapolda Metro, Kamis (29/12/2016).
Menurut dia, rumah Dodi yang mewah memang dilengkapi dengan kamera CCTV sebanyak 4 unit mengarah ke jalan dan halaman rumahnya. Sehingga, pihak kepolisian merasa terbantu dengan rekaman kamera itu untuk mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan di rumah tersebut.
“CCTV sangat membantu memberikan petunjuk,” ujarnya.
Untuk itu, Argo mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai aksi perampokan di rumahnya. Menurut dia, alangkah baiknya dipasangkan kamera CCTV karena sangat bermanfaat.
Kepolisian sudah menangkap tiga pelaku perampokan yakni Ramlan Butarbutar (RB) tewas setelah kakinya tertembus timah panas saat penangkapan, Erwin Situmorang (ES) masih menjalani perawatan di RS Polri setelah ditembak kakinya saat ditangkap bersama Ramlan.
Sebelumnya, sebelas orang disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Enam korban tewas yakni pemilik rumah Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.
Sementara lima korban selamat yakni, anak korban bernama Zanette Kalila Azaria (13), serta empat asisten rumah tangga bernama Emi (41), Fitriani (23), Santi (22), dan Windy (23).[]