WARTABUANA – Pasangan capres-cawapres Prabowo – Sandi sowan ke Kantor PBNU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018) sore. Selain ingin bersilaturahmi, pasangan dari kubu oposisi ini ingin minta doa dari para kyai NU.
Kunjungan itu memang ukan untuk minta dukungan politik, karena PBNU bukan lembaga politik seperti yang disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas menegaskan NU tidak memberikan dukungan politik terhadap dua pasangan capres-cawapres yang akan maju dalam Pilpres 2019. Menurut dia, NU merupakan organisasi sosial keagamaan.
“Tadi disampaikan oleh Pak Kiai Said, Ketua Umum, NU ini bukan organisasi politik sehingga tidak bisa memberikan dukungan politik. NU adalah organisasi sosial keagamaan,” ujar Robikin usai pertemuan.
Warga NU menurut Robikin, merupakan warga Indonesia yang mempunyai hak konstitusional untuk memberikan dukungan politiknya sehingga setiap warga NU boleh menentukan pilihannya masing-masing.
Robikin menjelaskan tentang pertemuan PBNU dengan pasangan Prabowo-Sandiaga. Menurut dia, dalam pertemuan itu membahas berbagai persoalan bangsa dan berharap pasangan Prabowo-Sandiaga bisa menjalankan proses demokrasi yang sejuk. Begitu juga terhadap pasangan Jokowi-Kiai Ma`ruf Amin.
“Tadi kita berharap menyampaikan ke Pak Prabowo dan Pak Sandi beserta teman-teman yang lain agar proses demokrasi di Indonesia dapat berjalan dengan sejuk. Ini adalah pesta demokrasi dan pesta demokrasi rakyat. Maka rakyat harus happy, seluruh pihak harus happy,” kata Robikin.
Dia mengatakan, prinsip gembira itu penting dilakukan dengan kaidah persaingan yang sehat dan tidak saling melempar fitnah atau hoaks. “Tidak kemudian saling menegasikan, tidak kemudian melempar fitnah, melempar hoaks dan seterusnya. Itu kemudian yang kita minta,” katanya.
PBNU siap memberikan kartu keanggotaan NU kepada Prabowo. Sedangkan Sandi sudah memiliki kartu tersebut karena keluarganya sudah berada di lingkungan NU. []