JAKARTA, WB – Politisi PDI-P, Ribka Tjiptaning Proletariyati tegas mengatakan siapapun presidennya dinegara ini, tidak boleh ada rakyat yang sakit ditolak oleh pihak rumah sakit. Oleh karena itu, Ripka mendesak kepada menteri kesehatan saat ini untuk segera melakukan revolusi mental terkait birokrasi rumah sakit.
“Saya berharap tidak adalagi mendengar ada masyarakat yang ditolak untuk berobat di rumah sakit,” ujar Ripka di kantor DPP PDI-P, Sabtu (15/11/2014).
Ketua DPP PDIP bidang Kesejahteraan rakyat (Kesra) ini menambahkan, untuk menjalankan revolusi mental khususnya dibidang kesehatan, dia mendesak kepada menteri kesehatan agar bisa segera mengeluarkan berbagai ide dan program kerja dari isi kepalanya. Sebab sejak didaulatnya menteri kesehatan dalam kabinet kerja, Ripka mengaku sampai saat ini dirinya belum mendapatkan informasi terkait program dan agenda kerja.
“Saya enggak tahu apa isi kepala Menkes sekarang. Kita berharap Menkes mau bersikap kritis, pokoknya rakyat bisa terlayani dari sisi kesehatan. Saya enggak mau lagi dengar rakyat masih ada penolakan atau dipersulit berobat,” tegas Ripka.
Lebih jauh Ripka menjelaskan, kedepan dirinya berharap ada penjelasan kongkrit kedepannya terhadap program kesehatan yang sudah dicanangkan oleh presiden Joko Widodo (Jokowi), khusunya terkait pelayanan kesehatan yang sudah diluncurkan melalui program “kartu sakti”.
“Tentunya pembantu-pembantu presiden harus mengerti soal revolusi mental. Termasuk soal pembagian-pembagian kartu itu bagaimana cara penggunaanya sama prosedurnya. Revolusi mental, seharusnya semua sudah berubah termasuk dalam dunia birokrasi di rumah sakit,” tandas Ribka. []