RUSIA, WB – Sebagai bagian latihan militer, Rusia mengarahkan senjata nuklirnya ke dekat perbatasan NATO.
Hal itu dilakukan mungkin sebagai respon atas ketegangan yang terus meningkat dan memburuk dengan negara-negara Barat, menjadi alasan Rusia mengarahkan alat Pembom canggih jenis Tupolev 22-M3 itu ke Semenanjung Krim, wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia. Tidak hanya itu, sejumlah rudal Iskander juga dipasang di Kaliningrad, yang berbatasan dengan Polandia dan Lithuania.
Jika diledakkan, Rudal berdaya jelajah 500 kilometer itu sanggup membakar negara-negara NATO di sepanjang perbatasan Rusia.
Presiden Rusia, Vladimir Putin juga memerintahkan segera dilakukan latihan kejutan, sebagai respon atas ketegangan yang terus meningkat dan memburuk dengan negara-negara Barat.
Polandia mengatakan gerakan militer Moskwa terbaru adalah ancaman terselubung bagi NATO. Moskwa diduga sedang menekan Barat, menyusul pembahasan sanksi baru terhadap Rusia akhir pekan ini.
“Saya yakin Rusia sedang melakukan manuver untuk mempengaruhi keputusan Dewan Eropa,” ujar PM Polandia Ewa Kopacz.
“Dewan Eropa akan memutuskan memperpanjang sanksi. Jika tidak ada kepatuhan terhadap perjanjian gencatan senjata di Minsk, Belarusia, akan ada sanksi lebih menyakitkan,” ujarnya kembali.
Setelah Putin memerintahkan Armada Utara dalam keadaan siap tempur, beberapa wilayah Rusia mengikuti. Namun, menurut Menhan Rusia Anatoly Antonov, jumlah pasukan yang dikerahkan dan perangkat militer tidak melebihi ketentuan Dokumen Wina 2011.
“Kami juga telah memberi tahu anggota NATO akan adanya latihan militer Rusia,” tandas Antonov.[]