MOSKOW,WB – Psywar antara dua negara adidaya Rusia dan Amerika Serikat, sepertinya tidak pernah berhenti. Padahal hubungan keduanya sudah membaik ketika presiden AS, Donald Trump mengunjungi Vladimir Putin di Rusia.
Namun belakangan hubungan kedua negara ini kembali renggang ketika otoritas Rusia, Selasa (10/10/2017), mengusik AS dengan isu ISIS. Rusia menuding Amerika Serikat berpura-pura memerangi ISIS di Suriah dan Irak.
Rusia menuduh AS secara sengaja mengurangi serangan udara di Irak agar para milisi ISIS bisa memasuki Suriah, dengan niat untuk memperlambat pergerakan tentara Suriah dukungan Rusia.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, koalisi pimpinan AS telah secara drastis mengurangi serangan udara ke Irak pada September ketika pasukan Suriah, yang didukung kekuatan udara Rusia, mulai merebut kembali kendali Provinsi Deir al-Zor.
“Semua tahu bahwa koalisi pimpinan AS berpura-pura memerangi ISIS, terutama di Irak,” kata Mayor Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara kementerian pertahanan Rusia.
Sebagai akibatnya, kata Konashenkov, milisi ISIS dalam jumlah besar telah berpindah dari daerah-daerah perbatasan Irak ke Deir al-Zor. Di situ, para milisi berupaya masuk ke tepi kiri Sungai Eufrat.
“Aksi-aksi Pentagon dan koalisi itu harus dijelaskan. Perubahan taktik mereka itu merupakan niat menyulitkan operasi tentara Suriah, yang didukung oleh angkatan udara Rusia, untuk merebut kembali wilayah Suriah hingga ke wilayah timur Eufrat?,” tanya Konashenkov.
“Atau apakah ini merupakan langkah licik guna mendorong para teroris ISIS keluar dari Irak dengan memaksa mereka bergerak menuju Suriah dan ke jalur pengeboman yang diincar oleh angkatan udara Rusia,” katanya.
Di Washington, juru bicara Pentagon Kolonel Robert Manning membantah tuduhan Rusia. Menurut Manning pernyataan Rusia tersebut sebagai pernyataan tidak benar.
“Kami tetap bertekad untuk membunuhi ISIS dan mencegah mereka mendapatkan tempat berlindung yang aman ataupun kemampuan untuk melakukan serangan di kawasan maupun secara global,” bela Manning.
Konashenkov menambahkan bahwa pasukan Suriah sedang berupaya mendorong ISIS keluar dari Kota al-Mayadin di tenggara Deir al-Zor. Tapi ISIS setiap hari berusaha memperkuat kemampuannya di sana dengan banyaknya “tentara asing bayaran” yang berdatangan dari Irak.[]