JAKARTA, WB – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta lembaga pemerintah termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI, agar netral dalam pilkada.
Sebab, ia banyak menerima laporan telah terjadi kecurangan di pilkada yang merugikan pasangan calon yang diusung Partai Demokrat. Salah satunya adalah Pilkada Jabar.
Pasalnya belum lama ini presiden keenam RI tersebut menerima laporan bahwa rumah dinas mantan wakil gubernur jabar yang kini menjadi calon Gubernur Jabar Deddy Mizwar digeledah.
“Apa harus rumah dinas mantan wakil gubernur digeledah, diperiksa pimpinan penjabat gubernur,” kata SBY belum lama ini.
Tak hanya itu, kediaman calon Wakil Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga mengalami hal serupa.
“Mengapa hanya pasangan ini (diusung Demokrat), mengapa pasangan yang lain tidak dilakukan,” ucap SBY.
Sejauh ini, ia belum menerima kecurangan menjelang pencoblosan pada Pilgub Jabar maupun Pilkada Kota/Kabupaten.
Namun, dirinya meminta pemerintah, BIN, Polri, dan TNI bersikap netral. Hal ini perlu dilakukan agar pemerintah menjadi contoh dalam kejujuran dan keadilan dalam kompetisi politik.
“Saya juga berharap rakyat berani menolak semua tindak kecurangan termasuk ketidaknetralan. Biarlah rakyat menggunakan haknya untuk memilih siapa pun yang disukai diyakini bisa memimpin,” terang SBY.
Sementara itu, Calon Gubernur Jabar Deddy Mizwar membenarkan rumah dinasnya digeledah dan diperiksa. Padahal, dirinya sudah tidak menempatinya sejak pertengahan Februari 2018.
“Pakai drone, rumah saya diawasi. Dikira saya itu maling atau apa,” kata dia.
Menurutnya penggeledahan tersebut dilakukan dua kali. Pertama, setelah dirinya meninggalkan rumah dinas. Kedua, setelah Gubernur Jawa Barat dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Komjen Muhammad Irawan.[]