WARTABUANA – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita saling tuding terkait keberadaan beras impor dipasaran.
Mentan menyebut stok beras lokal dalam negeri cukup dengan stok yang berlimpah, sementara Mendag menyebut tanpa adanya beras impor, maka Indonesia akan mengalami kekurangan pangan yang kemudian mengancam timbulnya situasi chaos atau kekacauan.
“Saya tegaskan hingga hari ini stok beras lokal berlimpah, lihat saja saat ini di pasar banyak beras lokal,” kata Amran saat mengunjungi Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Jumat (14/9/2018).
Amran mengatakan, selama ini ada informasi simpang siur mengenai kondisi stok beras di pasar. Beberapa mengatakan sangat kurang sehingga bisa menimbulkan kenaikan harga.
“Banyak informasi yang simpang siur. Pertama, kami harus yakinkan hari ini lagi bahwa produksi di musim kering itu tetap berjalan dengan baik,” ujarnya.
Namun pernyataan Amran tersebut, bertolak belakang dengan
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dimana menyebut tanpa impor beras, kondisi Indonesia dapat mengalami kekacauan. Impor dinilai penting karena Indonesia terancam defisit beras.
Ia menjelaskan, pada akhir tahun lalu, stok beras di Tanah Air turun tajam. Stok beras pemerintah di gudang Bulog bahkan sempat minus. Saat ini, pemerintah memiliki kewajiban untuk menyediakan beras rastra bagi masyarakat kurang mampu.
Ia menekankan Indonesia hampir selalu mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan domestik. Apalagi, saat ini, lahan pertanian di tanah air terus tergerus.[]