IRAK, WB – Semenjak kawasan kota tua Mosul kembali dikuasai pasukan Irak, anggota kelompok bersenjata ISIS, mulai berlarian mencari jalan keluar.
Bahkan ada salah satu cara yang mereka gunakan untuk mengelabui militer Irak adalah menyamar sebagai seorang wanita. Namun nahas, seperti dilansir dari laman Mirror, Senin (24/7/2017), seorang anggotanya ditangkap karena tak sukses melakukan trik tersebut.
Pria anggota ISIS tersebut sudah berusaha keras agar terlihat mirip seperti kaum Hawa pada umumnya. Tak hanya mengenakan pakaian wanita, ia juga menyempurnakan penampilannya dengan memakai alas bedak, bedak, pensil alis, lipstik merah terang,eyeshadow warna ungu, dan maskara.
Namun, ada satu hal yang terlupakan dan membuat penyamarannya terbongkar. Kumis dan janggut biang keladinya.
Entah ia lupa atau tak sempat, tentara Irak akhirnya mengetahui bahwa wanita “jadi-jadian” itu adalah seorang pria anggota ISIS.
Sebelum melakukan penyamaran, pria itu memang dikenal memiliki kumis dan janggut yang sangat lebat. Namun pada upaya penyamaran, ia tak membabat habis bulu-bulu yang tumbuh di sekitar wajahnya.
Alhasil, aura lelaki yang semula ia tutup-tutupi masih saja terlihat dominan dan membuat penyamarannya sebagai wanita terbongkar.
Kasus serupa juga dilakukan oleh beberapa rekannya. Sebuah foto menunjukkan seorang militan ISIS mengenakan rambut palsu dan bra putih dengan detail renda-renda. Bra yang ia gunakan pun sengaja diisi dengan bahan yang empuk agar para prajurit Irak mengira dirinya adalah seorang perempuan.
Namun, rencana pria ini kembali gagal. Gara-garanya bulu dada masih tumbuh tepat di atas branya.
Foto lain yang beredar menunjukkan seorang militan ISIS menggunakan makeup dan pakaian wanita sambil membawa tas biru dan perlengkapan wanita lainnya.
Hal ini sengaja mereka lakukan agar dapat melarikan diri dan menghindari penangkapan setelah pertempuran selama sembilan bulan, yang berakhir dengan kemenangan pasukan Irak, didukung oleh Amerika Serikat.
ISIS, yang juga dikenal sebagai Daesh, telah merebut Kota Mosul pada 2014 dan mengklaim bahwa wilayah itu adalah ibu kota kekhalifahan nya di Irak dan Suriah.
Warga Mosul mengatakan, kehidupan di bawah kendali ISIS sangat menyedihkan. Mereka menjadi sasaran pemukulan dan tindak keji lainnya.[]