WARTABUANA – Jika kebanyakan wanita ingin tampil cantik dan menarik akan berhias dan mengenakan aksesoris yang sedang trendi, tidak demikian dengan wanita suku Daasanach di Ethiopia. Mereka memanfaatkan barang bekas, seperti tutup botol untuk tampil menarik.
Faktanya, standar kecantikan di beberapa negara berbeda, demikian pun dengan standar kecantikan setiap wanita. Namun di zaman modern sekarang ini, kecantikan biasanya identik dengan kulit yang mulus dan tubuh yang langsing.
Tapi jika Anda melihat suku yang satu ini, yang jauh dari modernitas, standar kecantikannya jauh lebih berbeda dan unik. Suku Daasanach hidup semi-nomaden, populasinya kini berjumlah sekitar 50.000 orang dan tinggal di lembah Omo di Ethiopia selatan.
Di masa lalu, suku ini berkeliaran dari satu tempat ke tempat lain untuk menggembala ternak. Mereka akan diam di sekitar daerah terbuka, sesuai dengan musim dan ketersediaan air. Tapi selama lima puluh tahun terakhir, setelah kehilangan sebagian tanahnya, mereka juga dipaksa bergantung pada pertanian dekat Sungai Omo.
Warga suku ini mengubah barang-barang manufaktur modern yang dibuang, menjadi aksesoris perhiasan. Mereka membuat tutup kepala yang rumit, yang lebih aneh lagi terbuat dari tutup botol, jam tangan, hairclips, dan potongan-potongan barang yang telah dibuang.
Suku ini menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mengumpulkan tutup botol dan membayar jam tangan rusak, yang digunakan oleh perempuan untuk membuatnya menjadi perhiasan dan wig. Tak terkecuali pria, wanita, tua dan muda juga memakainya. []