NEW DELHI – Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) pada Rabu (21/9) memangkas proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) India menjadi 7 persen untuk sisa tahun fiskal saat ini (April 2022-Maret 2023), dari proyeksi sebelumnya pada April yang sebesar 7,5 persen.
Menyebutnya sebagai “revisi penurunan yang rendah,” ADB menyebut “inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dan pengetatan moneter” sebagai alasan pemangkasan proyeksi PDB untuk India.
ADB juga menaikkan proyeksi inflasi untuk India menjadi 6,7 persen.
ADB mengatakan konsumsi swasta akan terpengaruh oleh inflasi yang lebih tinggi yang mengikis daya beli konsumen kendati kepercayaan konsumen terus meningkat.
“Inflasi inti yang cenderung lambat menyesuaikan (sticky) akan berdampak negatif terhadap pengeluaran selama dua tahun ke depan jika tidak ada penyesuaian upah,” kata ADB dalam laporannya.
Menurut bank tersebut, tekanan harga diperkirakan akan berdampak negatif terhadap konsumsi domestik, dan permintaan global yang lesu serta kenaikan harga minyak kemungkinan akan menjadi “hambatan pada angka ekspor bersih (net export).”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari New Delhi. (XHTV)