DALIAN – Kendati pandemi COVID-19 secara tiba-tiba menghentikan kegiatan seni teater, seorang aktris Opera Peking dari Kota Dalian, China timur laut, menemukan panggung barunya secara daring (online).
Terdampak oleh wabah COVID-19 pada awal 2020, Dalian menghentikan pertunjukan langsung untuk mencegah pertemuan sosial. Didorong oleh para penggemar yang antusias, Ren Siyuan pun mulai mencoba tampil secara daring. Setiap malam pukul 20.30, Ren memulai pertunjukan streaminglangsung di Douyin, TikTok versi China.
Opera tradisional China umumnya memiliki empat jenis peran, yaitu “Sheng”, “Dan”, “Jing” dan “Chou”. Tak seperti kebanyakan aktris Opera Peking, Ren memainkan peran “Jing”, atau dikenal sebagai peran pria dengan wajah yang dilukis. Jenis peran ini membutuhkan karakter laki-laki yang kasar atau perkasa dengan suara besar.
Selama dua tahun terakhir, Ren telah menggelar lebih dari 180 pertunjukan virtual opera Peking tradisional dan modern.
REN SIYUAN, Aktris, Teater Opera Peking Dalian:
“Di saluran siaranstreaminglangsung saya, saya tidak hanya menyanyi Opera Peking, tetapi juga menjelaskan naskah kepada para penonton saya dan menginformasikan segala jenis pengetahuan terkait Opera Peking.
Sebenarnya, ada banyak tekanan untuk melakukan streaminglangsung. Banyak orang berpikir bahwa inti dari budaya China tak seharusnya ditampilkan di luar panggung. Namun, seperti yang saya lihat, banyak anak muda dari tahun pasca 2000-an dan pasca 90-an yang tertarik dan menyukai Opera Peking melalui streaminglangsung Douyin. Jadi, saya sangat percaya bahwa sepanjang saya dapat melayani penonton yang gemar mendengarkan opera, dan memberikan performa terbaik dari saya dan Opera Peking, maka platform streamingadalah panggung yang bagus.”
Sebagai satu-satunya aktris wanita pemeran “Jing” yang melakukan streaminglangsung di Douyin, Ren kini memiliki lebih dari 200.000 pengikut di platform tersebut. Penampilan daringnya menarik lebih dari 30.000 viewsetiap hari.
Opera Peking memiliki sejarah lebih dari 200 tahun dan dinyatakan sebagai warisan budaya takbenda dunia oleh UNESCO pada 2010.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Dalian, China. (XHTV)