HEFEI – China sedang bekerja keras untuk memberikan vaksin COVID-19 kepada seluruh warganya, dengan lebih dari 400 juta dosis telah diberikan hingga Minggu (16/5), hanya sembilan hari setelah angka tersebut menembus 300 juta dosis.
Jumlah vaksin COVID-19 yang telah disuntikkan di China Daratan bergerak melampaui 300 juta dari 200 juta dalam waktu 17 hari, sementara butuh 26 hari untuk naik dari angka 100 juta ke 200 juta dosis, menurut informasi harian dari Komisi Kesehatan Nasional China.
Kampanye vaksinasi massal yang dipercepat itu sebagian didorong oleh wabah terbaru COVID-19 di Provinsi Anhui di China timur dan Provinsi Liaoning di China timur laut, dengan total 16 kasus penularan lokal terkonfirmasi hingga Minggu malam waktu setempat.
Antrean panjang terlihat di sejumlah lokasi vaksinasi di Hefei, ibu kota Anhui. Sebuah lokasi vaksinasi sementara telah dibangun di Rumah Sakit Kedua Universitas Medis Anhui guna memenuhi lonjakan permintaan sejak 14 Mei.
Duan Yichen, seorang warga Hefei, mengantre di rumah sakit sejak pagi pada hari berikutnya.
“Saya sudah berpikir (untuk mengikuti vaksinasi) sebelum ini, tetapi saya tidak melakukannya. Wabah terbaru membuat saya sadar betapa pentingnya vaksinasi,” ujar Duan. “Menjalani vaksinasi tanpa menunda berarti bertanggung jawab atas diri kita sendiri dan kesehatan orang lain.”
Untuk memastikan proses vaksinasi yang tertib, pihak rumah sakit menerapkan sistem pemesanan. Lokasi area tunggu, pendaftaran, penyuntikan, dan observasi terpisah dari bagian rumah sakit lainnya dan diatur mengikuti rute satu jalur.
Hingga 14 Mei, Hefei telah menyuntikkan lebih dari 2,6 juta dosis vaksin. Jumlah inokulasi harian tertinggi sejauh ini di kota tersebut, yaitu 364.100 dosis, juga tercatat pada hari itu.
Saat ini, Hefei memiliki lebih dari 7.100 tenaga kesehatan untuk pelaksanaan inokulasi dan perawatan COVID-19, yang mampu menyuntikkan 300.000 dosis per hari dalam situasi normal.
Kota Shenyang, ibu kota Liaoning, mendirikan lebih dari 300 lokasi vaksinasi yang mampu menyuntikkan 200.000 dosis per hari.
“Sejak 12 Mei, Shenyang memberikan lebih dari 100.000 dosis setiap harinya. Sekitar 154.000 dosis diberikan pada Kamis (13/5), angka tertinggi dalam beberapa hari terakhir,” kata Dong Guihua, wakil direktur pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di kota tersebut.
Sebuah kendaraan inokulasi keliling kini terlihat di wilayah pusat kota Shenyang, yang mampu melayani tiga orang secara bersamaan.
“Jika seorang pejalan kaki ingin mengikuti vaksinasi, dia dapat dengan mudah menunjukkan kartu identitasnya, memindai kode QR, kemudian mengisi lembar informasi,” tutur Zhang Ge, seorang pejabat kesehatan setempat. “Kami memperkirakan akan dapat memvaksinasi sekitar 1.100 orang per hari.”
Zhao Xin, Direktur Rumah Sakit Huanggu yang dinaungi Rumah Sakit Internasional Timur Laut Shenyang, menyebutkan bahwa saat ini peran vaksinasi COVID-19 tidak tergantikan dalam upaya pencegahan penyebaran virus itu. Dia menambahkan bahwa jumlah warga yang mendatangi lokasi vaksinasi untuk meminta informasi meningkat secara signifikan.
Menurut otoritas kesehatan setempat, tidak satu pun kasus terkonfirmasi dari kedua provinsi itu telah menjalani vaksinasi.
Analisis pengurutan gen yang dilakukan pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Provinsi Anhui menemukan bahwa galur virus corona yang menjadi penyebab kasus-kasus itu bukanlah varian yang sangat mudah menular yang ditemukan di India dan Afrika Selatan.
Sementara itu, tes asam nukleat di seluruh wilayah kota segera diluncurkan, sedangkan puluhan area permukiman ditutup dan dikategorikan sebagai area berisiko menengah atau tinggi.
Hingga Minggu siang, hampir 1,14 juta orang di area-area berisiko menengah dan tinggi di Anhui teruji negatif virus corona baru. Para pakar pun secara efektif mencoret kemungkinan infeksi massal di provinsi tersebut.
“Vaksinasi adalah cara yang sangat baik untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Tingkat vaksinasi di China masih rendah dan tertinggal dari negara-negara lain. Jadi, kita harus meningkatkan upaya untuk menggenjot tingkat vaksinasi ke angka 70 hingga 80 persen sesegera mungkin,” kata Zhong Nanshan, pakar penyakit pernapasan terkemuka asal China, usai menerima satu dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan China baru-baru ini di Guangzhou, Provinsi Guangdong.
“Saya berharap kita dapat bersama-sama melakukan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mengendalikan pandemi demi negara kita, dunia, dan diri kita sendiri,” ujar Zhong.[Xinhua]
(Reporter video: Tang Yang, Qu Yan, Liu Meizi, Shui Jinchen, Zhang Yifei, Gao Ming, Luo Qi, Pan Yulong, Wang Wei. Editor video: Liu Ruoshi)