HEFEI, Sebuah pesawat Airbus A320 yang telah dipensiunkan dibongkar di Bandar Udara Internasional Xinqiao Hefei di Provinsi Anhui, China timur. Pesawat yang telah beroperasi selama 22 tahun tersebut mencatatkan akumulasi jam operasi 72.923 jam serta 38.398 kali lepas landas dan mendarat.
Menurut para staf, sekitar 90 persen suku cadang dan material dari sebuah pesawat dapat didaur ulang, termasuk komponen-komponen bernilai tinggi seperti mesin dan roda pendaratan. Pembongkaran pesawat dapat memaksimalkan nilai pesawat yang telah dipensiunkan.
Pembongkaran pesawat merupakan proyek ekonomi sirkular industri teknologi tinggi, yang merupakan langkah untuk mempromosikan pembangunan hijau dan rendah karbon. [Xinhua]

Para teknisi membongkar sebuah pesawat di Bandar Udara Internasional Xinqiao Hefei di Hefei, Provinsi Anhui, China timur, pada 15 November 2021. (Xinhua/Huang Bohan)

Seorang teknisi membongkar sebuah pesawat di Bandar Udara Internasional Xinqiao Hefei di Hefei, Provinsi Anhui, China timur, pada 15 November 2021. (Xinhua/Huang Bohan)

Seorang teknisi membongkar sebuah pesawat di Bandar Udara Internasional Xinqiao Hefei di Hefei, Provinsi Anhui, China timur, pada 15 November 2021. (Xinhua/Huang Bohan)

Seorang teknisi membongkar sebuah pesawat di Bandar Udara Internasional Xinqiao Hefei di Hefei, Provinsi Anhui, China timur, pada 15 November 2021. (Xinhua/Huang Bohan)

Para teknisi membongkar sebuah pesawat di Bandar Udara Internasional Xinqiao Hefei di Hefei, Provinsi Anhui, China timur, pada 15 November 2021. (Xinhua/Huang Bohan)

Seorang teknisi membongkar sebuah pesawat di Bandar Udara Internasional Xinqiao Hefei di Hefei, Provinsi Anhui, China timur, pada 15 November 2021. (Xinhua/Huang Bohan)

Para teknisi membongkar sebuah pesawat di Bandar Udara Internasional Xinqiao Hefei di Hefei, Provinsi Anhui, China timur, pada 15 November 2021. (Xinhua/Huang Bohan)

Para teknisi membongkar sebuah pesawat di Bandar Udara Internasional Xinqiao Hefei di Hefei, Provinsi Anhui, China timur, pada 15 November 2021. (Xinhua/Huang Bohan)
Comments 10