KIEV, Kapal kargo pertama yang mengangkut biji-bijian telah bertolak dari pelabuhan Ukraina di Laut Hitam, yakni pelabuhan Odessa di Ukraina selatan, kata Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov pada Senin (1/8).
Kapal Razoni berbendera Sierra Leone yang mengangkut 26.000 ton jagung akan menuju pelabuhan Tripoli di Lebanon, tulis Kubrakov di Facebook.
Dia mengatakan kapal itu akan melintas di sepanjang koridor maritim, yang keamanannya dijamin oleh Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dimulainya kembali ekspor biji-bijian Ukraina akan membantu mencegah krisis pangan global, menyumbang sedikitnya 1 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.860) untuk perekonomian Ukraina dan membuka jalan bagi para petani negara itu untuk mempersiapkan musim tanam tahun depan, kata Kubrakov.
Kapal kargo itu pertama-tama akan tiba di Istanbul, Turki, untuk diperiksa pada Selasa (2/8). Pemeriksaan akan dilakukan oleh pusat pemantauan bersama sesuai dengan kesepakatan yang dibuat Rusia dan Ukraina dengan Turki dan PBB, kata Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Turki dalam sebuah pernyataan pada Senin.
Setelah Razoni, konvoi kapal-kapal lainnya akan berangkat dari pelabuhan Odessa di Ukraina, kata Kemenhan Turki.
Turki meresmikan Pusat Koordinasi Gabungan di Istanbul pada pekan lalu untuk memantau pelaksanaan proses pengiriman biji-bijian. Pusat itu terdiri dari 20 perwakilan dari Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB, dengan masing-masing pihak menugaskan lima orang.
Inisiatif Gandum Laut Hitam, yang ditandatangani oleh Rusia dan Ukraina dengan Turki di bawah pengawasan PBB, akan memungkinkan ekspor pangan dan pupuk dalam jumlah yang signifikan dari tiga pelabuhan utama Ukraina di Laut Hitam, yaitu Odessa, Chernomorsk, dan Yuzhny.
Kesepakatan itu bertujuan untuk memastikan perjalanan yang aman bagi kapal pengangkut biji-bijian ke pasar dunia di tengah kekhawatiran tentang kelangkaan pangan akibat krisis berkepanjangan di Ukraina. Rusia dan Ukraina merupakan pemasok gandum utama dunia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kesepakatan itu akan memungkinkan Ukraina mengekspor 20 juta ton panen biji-bijian tahun lalu dan sebagian dari panen tahun ini.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service