HONG KONG, John Lee, kepala eksekutif periode keenam Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong yang baru terpilih, berjanji akan membangun Hong Kong yang peduli dan inklusif yang menawarkan pengembangan beragam di bawah kepemimpinannya.
“Lima tahun ke depan akan sangat penting bagi Hong Kong karena ketertiban kota telah dipulihkan dan (kota ini) melangkah maju menuju kemakmuran, dan saya akan mengerahkan segala upaya untuk mendorong perkembangan Hong Kong,” kata Lee dalam sebuah wawancara dengan Xinhua.
Lee, yang memenangkan pemilihan kepala eksekutif periode keenam SAR Hong Kong pada 8 Mei dengan perolehan mayoritas suara, akan mulai menjabat pada 1 Juli, bertepatan dengan peringatan 25 tahun kembalinya Hong Kong ke pangkuan China.
Selama lima tahun ke depan, pemerintah SAR Hong Kong akan berfokus pada ekonomi dan mata pencaharian masyarakat, berusaha memecahkan masalah yang telah terakumulasi selama beberapa tahun terakhir, sembari tetap waspada dalam menjaga kedaulatan nasional, keamanan, dan kepentingan pembangunan, urai Lee.
“Kita perlu meletakkan landasan yang kuat dalam lima tahun ke depan, agar kita dapat semakin berkembang tanpa khawatir setelah itu,” katanya, seraya berjanji akan mengatasi masalah-masalah yang telah mengakar kuat, termasuk perumahan dan pengembangan pemuda, selama masa jabatannya.
Dalam beberapa kesempatan, kepala eksekutif yang baru ditunjuk itu menekankan bahwa dirinya akan menangani masalah dengan pendekatan yang berorientasi pada hasil. Lee juga menyampaikan niatnya untuk memastikan adanya sistem manajemen risiko yang baik guna menangani potensi krisis apa pun yang mungkin mengancam Hong Kong.
“Dari sudut pandang saya, pembangunan adalah kunci untuk memecahkan masalah di Hong Kong,” kata Lee, menambahkan bahwa fokus pemerintahan SAR Hong Kong yang baru adalah mendorong pembangunan yang bermanfaat bagi penduduk Hong Kong, sehingga isu-isu yang telah lama mewabah di masyarakat kota itu secara bertahap akan teratasi.
Selama 25 tahun terakhir, Hong Kong telah melewati berbagai tantangan termasuk krisis keuangan Asia, epidemi SARS, dan krisis keuangan internasional, serta mengukuhkan statusnya sebagai pusat keuangan, pengiriman, dan perdagangan internasional.
Lee menilai dukungan negara adalah kekuatan terpenting Hong Kong untuk mengatasi tantangan dan mengawali babak baru kemajuannya.
Menyebut bahwa Hong Kong berfungsi sebagai jembatan yang efektif antara China Daratan dan seluruh dunia, Lee mengatakan keunggulan unik kota tersebut harus dimanfaatkan untuk berkontribusi pada pembangunan negara.
Menurut Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) untuk Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional, Hong Kong didukung dalam memapankan diri sebagai pusat inovasi dan teknologi internasional, pusat layanan hukum dan resolusi sengketa internasional di kawasan Asia-Pasifik, pusat regional untuk perdagangan kekayaan intelektual, serta pusat pertukaran budaya dan seni dengan negara-negara lain.
Hong Kong harus sepenuhnya mengembangkan keunggulannya, meningkatkan daya saing internasionalnya, serta berintegrasi dengan lebih baik dalam pembangunan China secara keseluruhan, kata Lee.
Lebih lanjut Lee mengatakan bahwa tanggung jawab konstitusional SAR Hong Kong adalah mewujudkan legislasi Pasal 23 di bawah Undang-Undang Dasar SAR Hong Kong.
“Kita akan melakukan kajian hukum secara menyeluruh demi memastikan bahwa legislasi daerah dapat mengatasi risiko keamanan nasional yang mungkin dihadapi di masa mendatang,” katanya.
Ketika merefleksikan praktik “satu negara, dua sistem” di Hong Kong, Lee mengatakan dirinya percaya bahwa selama 25 tahun terakhir, prinsip tersebut telah berhasil diterapkan, meski dengan melewati sejumlah badai, “namun Hong Kong menjadi lebih tangguh dan dinamis setelah mengatasi setiap tantangan.”
“Kita perlu lebih meningkatkan pembangunan keseluruhan Hong Kong dan meningkatkan reputasi internasionalnya demi menjadikan kota ini lebih sukses,” kata Lee. “Ini adalah tujuan utama mempromosikan ‘satu negara, dua sistem’.”
Manifesto politik Lee berjanji akan merumuskan kebijakan pemuda yang komprehensif dan cetak biru pengembangan pemuda untuk mendukung mobilitas mereka ke tingkat yang lebih tinggi.
Inisiatif tersebut mencakup pelatihan kejuruan, peluang kerja, dan dukungan awal bagi kalangan wirausahawan muda; mendorong generasi muda untuk bekerja di badan penasihat dan statutorypemerintah; serta mendukung pemuda Hong Kong dalam mendapatkan peluang kerja dan kewirausahaan di China Daratan.
Lee menekankan pentingnya lapangan kerja bagi kaum muda dan mendorong generasi muda untuk mencari peluang kerja di Kawasan Teluk Besar (Greater Bay Area) Guangdong-Hong Kong-Makau.
Lee mengungkapkan harapan bahwa generasi muda akan bangga dengan negara mereka dan Hong Kong, serta berbagi kisah mereka dengan seluruh dunia.
“Penting bagi kita untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah kita kepada kaum muda,” kata Lee, “di saat yang sama, mereka mengetahui kesulitan dan penderitaan yang pernah dialami negara ini.”
Ketika negara mencapai kemajuan luar biasa, kaum muda di Hong Kong turut bangga dan gembira, kata Lee, menyebut keberhasilan misi luar angkasa berawak Shenzhou-14 belum lama ini, dan kontribusi sejumlah universitas Hong Kong untuk program luar angkasa China.
“Partisipasi dan kebersamaan ini menjadikan mereka bagian dari kisah tersebut,” kata Lee.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service