CHANGCHUN, Proyek kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) Audi FAW pada Selasa (28/6) memulai proses konstruksi di Changchun, ibu kota Provinsi Jilin, China timur laut.
Proyek usaha patungan dengan investasi senilai lebih dari 30 miliar yuan (1 yuan = Rp2.216) atau setara sekitar 4,5 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.848) itu dirancang untuk memiliki kapasitas produksi tahunan sebanyak 150.000 unit kendaraan.
Fasilitas itu, yang merupakan basis produksi pertama Audi yang secara khusus diperuntukkan bagi kendaraan listrik murni di China, diperkirakan akan rampung dan mulai beroperasi pada akhir 2024. Fasilitas itu pertama-tama akan memproduksi model-model kelas atas A6 e-tron dan Q6 e-tron.
Audi memegang saham mayoritas dalam usaha patungan NEV bersama produsen otomotif terkemuka China, FAW.
Proyek baru itu diluncurkan saat produsen mobil mewah Jerman Audi AG berniat memanfaatkan pasar NEV China yang tumbuh dengan pesat, ungkap para analis. Dalam lima bulan pertama tahun ini, lebih dari 2 juta unit NEV terjual di seluruh China, naik 110 persen dari setahun sebelumnya, meraup 21 persen pangsa pasar otomotif, papar Asosiasi Produsen Otomotif China.
Pada 2021, Audi memasukkan 701.289 unit kendaraan ke pasar China, dengan penjualan model e-tron listrik murni miliknya melonjak 68,7 persen secara tahunan (year on year). Hingga akhir 2022, Audi diperkirakan akan memasarkan sembilan model kendaraan listrik di China.
Markus Duesmann, Chairman Dewan Manajemen Audi AG, mengatakan dimulainya proses pembangunan pabrik baru di Changchun menjadi tonggak pencapaian penting lainnya bagi Audi di China.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service