KOLOMBO – Otoritas Sri Lanka pada Senin (12/7) mulai menyuntikkan vaksin Sinopharm kepada guru dan staf sekolah di seluruh negara tersebut, dengan tujuan agar dapat membuka kembali sekolah sesegera mungkin.
Menteri Pendidikan Sri Lanka G.L. Peiris, yang mengunjungi salah satu pusat vaksinasi di Kolombo, bersama sejumlah menteri lain dan Panglima Angkatan Darat Shavendra Silva, mengatakan bahwa mereka berharap bisa tuntas memvaksin para guru, kepala sekolah, maupun pegawai non-akademis dalam waktu sepekan.
Oleh karena itu, pengaturan dibuat untuk memvaksin semua pegawai di 10.155 sekolah di negara tersebut di bawah program ini, tutur Peiris.
Menteri pendidikan itu melanjutkan bahwa program ini diluncurkan secara langsung di bawah arahan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. Diskusi lebih lanjut diadakan dengan semua gubernur provinsi, sekretaris utama, direktur pendidikan tingkat provinsi, serta divisi kesehatan.
Peiris mengatakan bahwa sekolah tidak mungkin terus-terusan ditutup seperti ini lantaran pandemi COVID-19. Dia juga yakin program vaksinasi ini akan segera tuntas.
Otoritas kesehatan mengatakan bahwa setelah satu batch vaksin Sinopharm tiba pada Minggu (11/7) pagi, dosis-dosis vaksin pun didistribusikan ke distrik-distrik terkait guna mulai memvaksin para guru.
Menurut statistik resmi dari Kementerian Kesehatan Sri Lanka, hingga sekarang hampir 3 juta orang di Sri Lanka, yang berusia di atas 30 tahun, telah disuntik vaksin Sinopharm, menjadikannya sebagai vaksin utama yang diberikan kepada masyarakat umum di negara itu.
Dari hampir 3 juta orang yang telah divaksin, lebih dari 1 juta di antaranya telah mendapatkan dosis kedua, tunjuk data statistik pihak kementerian.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kolombo. (XHTV)