JUDUL: Inflasi hantui musim belanja liburan Black Friday di AS
DATELINE: 4 Desember 2022
DURASI: 00:01:55
LOKASI: NEW YORK, Amerika Serikat
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): JESSICK SABIN & JENNIFER SABIN, Konsumen di New York
2. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): CASEY, Konsumen di New York
3. SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): ROSA, Konsumen di New York
STORYLINE:
Black Friday, hari Jumat setelah perayaan Thanksgiving, umumnya menandai awal musim belanja liburan akhir tahun di Amerika Serikat (AS).
Sementara para pedagang retail berharap dapat meraup keuntungan pada musim belanja liburan ini, para konsumen yang tertekan oleh lonjakan inflasi lebih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): JESSICK SABIN & JENNIFER SABIN, Konsumen di New York
Jennifer Sabin: “Tahun ini saya lebih berhemat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jadi saya lebih memperhatikan harga kali ini.”
Jessick Sabin: “Saya seorang ibu. Tahun lalu dan tahun ini, saya membeli barang yang telah diperbarui dan bukan barang baru.”
Jennifer Sabin: “Jelas, saya lebih cermat dan berbelanja lebih sedikit tahun ini.”
Jessick Sabin: “Inflasi produk dan barang sangat tinggi, tetapi orang-orang tidak mendapatkan kenaikan gaji untuk mengakomodasi semua kenaikan ini.”
Kombinasi dari melambungnya harga-harga konsumen, meningkatnya biaya pinjaman, dan membesarnya ancaman resesi di ekonomi terbesar di dunia itu telah memberatkan keyakinan konsumen.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): CASEY, Konsumen di New York
“Saya bekerja di bidang retail dan tahun ini semuanya jauh lebih mahal dibandingkan tahun lalu. Saya belum berbelanja sebanyak yang saya lakukan tahun lalu karena harga barang-barang sangat mahal.”
SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): ROSA, Konsumen di New York
“Kami sangat berhati-hati. Kami mencari harga yang sangat hemat. Sejauh ini situasinya bagus untuk kami. Kami hanya membeli apa yang kami butuhkan dan bukan barang tambahan.”
Penelitian terbaru dari Michigan State University menemukan bahwa konsumen AS melaporkan perilaku konsumsi yang biasanya ditunjukkan selama krisis ekonomi.
Menurut penelitian tersebut, hampir 80 persen responden mengatakan mereka cukup, sangat, atau luar biasa khawatir dengan lonjakan harga.
Responden juga mengatakan bahwa mereka berencana membelanjakan rata-rata sekitar 700 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.617) pada musim liburan kali ini, angka yang secara substansial kurang dari sekitar 880 dolar AS yang dibelanjakan oleh konsumen selama setiap dari tiga musim liburan terakhir.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari New York, AS.
(XHTV)
