SOFIA – Zahari Zahariev, Ketua Asosiasi Nasional Bulgaria untuk Sabuk dan Jalur Sutra sekaligus mantan anggota Parlemen Bulgaria, menyebut Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) sebagai partai untuk rakyat, yang berfokus pada kepentingan, harapan, pandangan, dan dorongan kreatif masyarakat China.
Dia menambahkan bahwa tantangan utama yang dihadapi dunia, terutama di dalam apa yang disebut sebagai “demokrasi Barat”, sebagian besar telah berhasil diatasi di China.
ZAHARI ZAHARIEV, Ketua, Asosiasi Nasional Bulgaria untuk Sabuk dan Jalur Sutra:
“Hal yang pertama adalah CPC, melalui kebijakan-kebijakannya, berhasil menarik masyarakat China keluar dari kemiskinan, kekurangan, kesengsaraan, dan buta huruf.
Yang kedua, CPC mampu memberi setiap warga China alasan yang cukup kuat untuk merasa sangat bangga menjadi perwakilan dari bangsa yang benar-benar hebat, negara yang hebat.
Dan Anda semakin merasa bahwa di China, Anda berhubungan dengan masyarakat sipil yang nyata, aktif, hidup dalam dimensi nyata, masyarakat sipil, sesuatu yang sebenarnya telah dikemukakan oleh banyak peneliti hampir sebagai kriteria dasar bagi demokrasi di suatu negara. Saya berani mengatakan bahwa ini sudah menjadi kenyataan di China.
China memberikan contoh cemerlang dalam hal ini. Faktanya, yang kita temukan bukanlah sistem satu partai, karena ada entitas-entitas politik lain yang menjadi mitra CPC. Namun, bahkan struktur sistem politik seperti ini pun dapat menjadi contoh penerapan demokrasi penuh, yang juga memberi cakrawala baru bagi perkembangan demokrasi sosial ini.
(Visi) tersebut dapat memberikan makna baru bagi tantangan utama yang kita hadapi di dunia saat ini, terutama di negara-negara penganut “demokrasi Barat”, yaitu konflik yang berkembang antara masyarakat umum di satu sisi dan elite politik di sisi yang lain.
Menurut pendapat saya, konflik ini sebagian besar telah berhasil diatasi dengan sangat sukses di China. Dan teladan China, pengalaman China, serta pengalaman CPC, sangat berharga dalam hal ini.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Sofia. (XHTV)