WARTABUANA – Bagatur dari Hulun Buir di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, sudah memelihara serigala selama 14 tahun. Saat ini, dia memelihara sekitar 200 ekor serigala.
“Saya sudah menyukai serigala sejak saya masih kecil. Saya sudah memelihara serigala sejak saya masih remaja. Ketika saya masih bersekolah, orang tua saya tidak mengizinkan memelihara serigala, karena mereka mengkhawatirkan pendidikan saya. Bahkan setelah lulus pun saya tak berubah. Jadi, memang sudah cukup lama,” ujar Bagatur, pemelihara Serigala.
“Menurut saya, serigala tidak seperti hewan lainnya. Meski orang-orang beranggapan bahwa serigala kejam dan berbahaya, saya yakin serigala juga punya banyak sisi positif, misalnya memiliki semangat tim yang sangat kuat,” papar Bagatur.
“Saya berharap dapat menyumbangkan serigala-serigala kepada negara, selama negara saya membutuhkannya. Atas izin negara, saya ingin menyumbangkannya ke kawasan-kawasan yang tidak memiliki serigala. Itu akan menjadi suatu kehormatan bagi saya,” ungkap Bagatur.
Dengan dukungan pemerintah daerah, sebuah taman hiburan berbasis budaya serigala telah didirikan, bersama dengan pos penyelamatan satwa liar. Dengan kecintaan mereka terhadap hewan selama berpuluh tahun, Bagatur dan putranya mengabdikan diri untuk menyelamatkan hewan liar dan menunjukkan keunikan budaya serigala di padang rumput Mongolia Dalam kepada para pengunjung.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Mongolia Dalam. (XHTV)