JUDUL: Konferensi keanekaragaman hayati PBB sangat penting bagi masa depan konservasi
DATELINE: 3 Desember 2022
DURASI: 00:01:40
LOKASI: LOS ANGELES, Amerika Serikat
KATEGORI: LINGKUNGAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan pemandangan Taman Nasional Kepulauan Channel AS
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): JASMINE REINHARDT, Kepala interpretasi dan edukasi di Taman Nasional Kepulauan Channel AS
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): ANNIE LITTLE, Pengawas sumber daya alam di Taman Nasional Kepulauan Channel
4. Berbagai cuplikan ragam spesies flora dan fauna di Taman Nasional Kepulauan Channel AS
STORYLINE:
Konferensi Keanekaragaman Hayati Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan digelar pada 7 hingga 19 Desember mendatang di Montreal, Kanada, dengan fokus pada upaya perlindungan alam dan menghentikan penyusutan keanekaragaman hayati.
Negara-negara dari seluruh dunia akan bersama-sama menyepakati serangkaian tujuan baru guna memandu aksi global hingga 2030 untuk menghentikan dan membalikkan hilangnya sumber daya alam.
Jasmine Reinhardt, kepala interpretasi dan edukasi di Taman Nasional Kepulauan Channel Amerika Serikat, menuturkan kepada Xinhua bahwa dia berharap dapat mempelajari pengalaman dan inovasi dari berbagai negara dalam melindungi keanekaragaman hayati melalui konferensi tersebut.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): JASMINE REINHARDT, Kepala interpretasi dan edukasi di Taman Nasional Kepulauan Channel AS
“Saya pikir (konferensi) ini akan menjadi sangat penting bagi masa depan konservasi.”
Ditetapkan sebagai Taman Nasional AS pada 1980, Taman Nasional Kepulauan Channel terdiri dari lima pulau.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): ANNIE LITTLE, Pengawas sumber daya alam di Taman Nasional Kepulauan Channel
“(Taman Nasional) Kepulauan Channel sangat unik. Ada gugusan pulau yang berada di lepas pantai California Selatan dan pulau-pulau itu berada di posisi yang sangat unik, sebab kami berada di pertemuan dua arus yang berbeda. Kami menerima aliran arus dingin dari Alaska, dan arus hangat yang datang dari Meksiko. Dan itu menciptakan lingkungan laut yang sangat produktif yang menopang kehidupan banyak jenis spesies berbeda di Kepulauan Channel ini. Kami memiliki lebih dari 2.000 spesies, baik di lingkungan laut maupun darat.”
Selama beberapa dekade, Taman Nasional Kepulauan Channel bekerja sama dengan banyak mitra untuk menghilangkan beberapa spesies invasif.
Kini, prioritas taman itu bergeser ke arah pemulihan habitat dan pemulihan ekosistem asli.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Los Angeles, Amerika Serikat.
(XHTV)
