WARTABUANA – Malaysia memulai program imunisasi nasionalnya pada Rabu (24/2), dengan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin sebagai orang pertama yang divaksinasi.
Penyuntikan Muhyiddin disiarkan secara langsung di televisi sebagai upaya untuk membangun kepercayaan terhadap vaksin di kalangan masyarakat. Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah dan empat petugas garis depan turut menerima suntikan vaksin bersama Muhyiddin.
Program ini akan menjadi program vaksinasi terbesar di Malaysia, yang bertujuan untuk memvaksinasi setidaknya 80 persen dari total populasi negara itu guna mencapai perlindungan terhadap COVID-19, yang telah menjangkiti lebih dari 280.000 orang dan menyebabkan lebih dari 1.000 kematian di Malaysia sejauh ini.
Vaksinasi akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap 1 ditujukan bagi para petugas garis depan yang mencakup sekitar setengah juta orang, tahap 2 untuk kelompok berisiko tinggi, dan tahap 3 untuk semua orang dewasa berusia 18 tahun ke atas. Seluruh proses tersebut diperkirakan akan rampung pada Februari tahun depan.
Malaysia pada Minggu (21/2) menerima gelombang pertama pengiriman vaksin COVID-19 yang dikembangkan bersama oleh perusahaan farmasi Amerika Serikat Pfizer Inc. dan mitranya dari Jerman, BioNTech SE.
Negara itu telah mengamankan vaksin dari sejumlah pemasok. Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan pengiriman pertama vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi China, Sinovac, akan tiba pada 27 Februari.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kuala Lumpur. (XHTV)