JUDUL: Negara anggota G20 janjikan 1,1 miliar dolar AS untuk inisiatif kesehatan global
DATELINE: 22 Juni 2022
DURASI: 00:01:33
LOKASI: Jakarta
KATEGORI: KESEHATAN
SHOTLIST:
(Sumber: Youtube resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia)
1. Berbagai cuplikan pertemuan
2. Berbagai cuplikan konferensi pers
3. SOUNDBITE (Bahasa Inggris): SRI MULYANI, Menteri Keuangan Republik Indonesia
STORYLINE:
Negara-negara anggota dan pemangku kepentingan Kelompok 20 (Group of Twenty/G20) sepakat menyumbangkan 1,1 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.865) untuk mendanai sebuah inisiatif global dalam menghadapi pandemi di masa depan.
Para menteri kesehatan dan menteri keuangan dari negara-negara anggota G20 membuat komitmen tersebut dalam Pertemuan Pertama Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 di Yogyakarta pada Selasa (21/6).
Uang jaminan tersebut akan dialokasikan ke Dana Perantara Keuangan (Financial Intermediary Fund/FIF) untuk Kesiapsiagaan, Pencegahan, dan Penanggulangan (Prevention, Preparedness and Response/PPR) Pandemi.
Inisiatif tersebut diharapkan dapat menciptakan sebuah platform pembiayaan dan koordinasi antara (kementerian) keuangan dan kesehatan tentang cara mengatasi pandemi.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri pertemuan selama dua hari tersebut di tanah air.
Indonesia, negara penjabat presidensi KTT G20 tahun ini, mengharapkan skema tersebut dapat meningkatkan arsitektur kesehatan global dalam menghadapi pandemi.
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati mendesak agar dana tersebut ditangani oleh Bank Dunia yang dewannya akan bertemu pada akhir bulan ini guna membahas persetujuan pengoperasian dana itu.
SOUNDBITE (Bahasa Inggris): SRI MULYANI, Menteri Keuangan Republik Indonesia
“Suara negara-negara berkembang juga perlu dipertimbangkan. Dan yang paling penting, menurut saya, hampir semua (negara) anggota G20, serta pemangku kepentingan lainnya, ingin melihat peran sentral WHO.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jakarta.
(XHTV)