ISLAMABAD – Khalid Mansoor, Asisten Khusus Perdana Menteri Pakistan untuk Urusan Koridor Ekonomi China-Pakistan (China-Pakistan Economic Corridor/CPEC) mengatakan bahwa CPEC tidak hanya mengubah Pakistan menjadi negara surplus listrik, tetapi juga memangkas biaya produksi listrik dan mendorong industrialisasi negara tersebut.
China telah berinvestasi pada pembangkit-pembangkit listrik di Pakistan dan menambahkan 5.320 megawatt listrik ke jaringan nasional negara itu dengan biaya yang lebih rendah.
KHALID MANSOOR, Asisten Khusus Perdana Menteri Pakistan di CPEC:
“Keterbatasan kapasitas di dalam negeri telah berkurang. Itu sudah sangat jelas. Saat ini, warga tidak mengalami pemadaman bergilir selama berjam-jam. Dan karena kami telah menggunakan pembangkit listrik tenaga batu bara, keseluruhan tarif juga menjadi berkurang.”
Mansoor mengatakan bahwa di saat proses industrialisasi di bawah tahap dua CPEC bergerak maju, lebih banyak listrik akan digunakan oleh sektor industri, dan Pakistan akan menikmati keuntungan yang ditawarkan oleh CPEC termasuk substitusi impor, lebih banyak ekspor, dan penciptaan kesejahteraan.
Menolak tuduhan terhadap CPEC yang dituding meningkatkan beban utang di Pakistan, Mansoor mengatakan bahwa “biaya rata-rata utang untuk proyek infrastruktur yang lebih besar jauh lebih rendah daripada pinjaman komersial.”
“Biaya rata-rata utang yang diambil atau dilaksanakan untuk proyek infrastruktur yang lebih besar adalah jauh lebih rendah dibandingkan pinjaman komersial, yang sektor listriknya tidak dioperasikan melalui lembaga keuangan China. Itu merupakan data yang bisa dibuktikan yang juga tersedia di laman situs pihak regulator.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Islamabad. (XHTV)