PBB, 5 Maret (Xinhua) — Seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (4/3) mengimbau semua pihak untuk bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) untuk memastikan keamanan lokasi-lokasi nuklir di Ukraina, serta menyuarakan keprihatinan atas pertempuran yang terjadi pada Jumat di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina selatan.
“Sangat penting bahwa semua pihak bekerja sama dengan IAEA guna membangun sebuah kerangka kerja yang tepat, yang akan memastikan operasional pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina yang aman, terjamin, dan andal,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Politik dan Pembangunan Perdamaian Rosemary DiCarlo kepada Dewan Keamanan PBB dalam sebuah pengarahan.
Dirinya menambahkan bahwa perjalaonio Guterres telah menindaklanjuti dengan alarm keras tentang laporan “pertempuran hebat” di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, dan “diketahui bahwa kebakaran itu memengaruhi sebuah fasilitas pelatihan, bukan sistem pendingin atau pusat tenaga,” kata Dicarlo.
Sebuah kebakaran, yang telah berhasil dipadamkan, terjadi pada Jumat di sebuah gedung pelatihan di luar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia. Wali kota dari kota terdekat Energodar mengatakan bahwa kebakaran itu terjadi “akibat baku tembak musuh yang terus-menerus terhadap bangunan dan unit” di pembangkit tersebut. Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa kebakaran itu merupakan hasil dari provokasi Kiev yang bertujuan menuduh Rusia menciptakan sarang kontaminasi radioaktif.
“Bencana Chernobyl pada 1986 silam merupakan contoh abadi tentang pentingnya memastikan semua pembangkit listrik tenaga nuklir memiliki standar keamanan dan keselamatan tertinggi,” ujar Dicarlo.
“PBB berharap bahwa kesepakatan yang dilaporkan tentang pembentukan koridor kemanusiaan dilaksanakan tanpa penundaan dan gencatan senjata penuh dan tanpa syarat dengan cepat disetujui dan diberlakukan,” tambahnya.
Dalam pembicaraan damai putaran kedua, pihak negosiator Rusia dan Ukraina pada Kamis (3/3) malam waktu setempat menyepakati pembentukan koridor kemanusiaan bagi keluarnya warga sipil dan penghentian sementara perselisihan di sepanjang rute evakuasi, seperti disampaikan ajudan presiden Rusia Vladimir Medinsky, yang juga menjabat sebagai kepala delegasi Rusia.
“Hanya diplomasi dan negosiasi yang dapat mencapai sebuah solusi yang benar-benar abadi untuk konflik saat ini. Pertempuran di Ukraina harus dihentikan, dan itu harus dihentikan sekarang,” ujar Dicarlo. [Xinhua]