MUMBAI – Institut Pendidikan Perikanan Pusat (Central Institute of Fisheries Education/CIFE) di India menemukan berbagai macam mikroplastik dalam saluran gastrointestinal dan insang ikan croakeryang terjaring di lepas pantai Mumbai.
Penelitian tersebut, berdasarkan survei yang dilakukan di sepanjang garis pantai Mumbai, baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal terkenal Elsevier.
Menurut penelitian, pada saluran gastrointestinal dan insang ikan itu terdapat mikroplastik berukuran kurang dari 100 mikron.
Studi tersebut telah berusaha untuk menentukan intensitas pencemaran mikroplastik pada spesies demersal (hewan yang hidup pada atau dekat dasar laut) ataupun hewan yang mencari makan di dasar laut yang ditemukan di perairan pantai timur laut Laut Arab.
Mikroplastik yang ditemukan dalam jaringan ikan itu sebagian besar berwarna hitam dan biru serta menimbulkan risiko karsinogenik bagi konsumen dan organisme dalam rantai makanan.
Menanggapi temuan tersebut, Komisaris Perikanan Negara Bagian Maharashtra Atul Patne mengatakan seperti halnya dalam kasus sayuran dan biji-bijian, di mana otoritas makanan dan obat-obatan telah mengambil tindakan tegas untuk membatasi residu kimiawi pupuk di dalamnya, perlu untuk menghentikan penyebaran mikroplastik pada stok ikan karena bersifat karsinogenik.
CHETAN KOLI, Nelayan:
“Cara kami menangkap ikan dengan kapal-kapal besar mengharuskan kami menjelajah setidaknya 10 hingga 12 mil laut dari garis pantai. Jadi tidak ada kemungkinan tangkapan kami mengandung partikel berbahaya seperti itu. Mumbai memang menghasilkan banyak limbah karena kepadatan penduduk kami tinggi. Itu tidak memengaruhi hasil tangkapan kami, seperti yang saya sebutkan tadi. Namun, nelayan kecil yang mencari ikan di dekat garis pantai mungkin mengalami hal itu tanpa mengetahuinya.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Mumbai, India. (XHTV)