PBB – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ingin memperkuat kerja samanya dengan China dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB, tutur Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Pemeliharaan Perdamaian Jean-Pierre Lacroix.
Pemimpin operasi pemeliharaan perdamaian PBB itu menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara menjelang UN Peacekeeping Ministerial 2021, konferensi tingkat menteri di PBB untuk pemeliharaan perdamaian, yang akan diselenggarakan di Seoul pada 7-8 Desember.
EAN-PIERRE LACROIX, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Pemeliharaan Perdamaian:
“China telah banyak membantu kami dalam berbagai cara. Maksud saya, pengerahan pasukan China dalam banyak misi tentu saja sangat penting. Namun selain itu, saya menyebutkan keterlibatan China dalam keselamatan dan keamanan para personel pemelihara perdamaian, dan itu, sebagaimana saya katakan, merupakan prioritas utama. Kini, untuk ke depannya, kami telah mulai meluncurkan apa yang kami sebut strategi untuk transformasi digital pemeliharaan perdamaian. Saya sangat senang China mendukung inisiatif ini, dan akan membantu kami dalam penerapan strategi tersebut. Menurut saya, itu sangat penting.”
Mengenang momen saat dirinya meninjau garda kehormatan batalion infanteri pemelihara perdamaian ke-7 China di Sudan Selatan (Juba) pada September lalu, Lacroix mengatakan bahwa “berada di sana dan bertemu dengan pasukan pemelihara perdamaian dari China merupakan kesempatan yang luar biasa.”
JEAN-PIERRE LACROIX, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Pemeliharaan Perdamaian:
“Mereka melakukan pekerjaan yang sangat baik, pekerjaan yang sangat bermanfaat bagi negara maupun rakyat Sudan Selatan. Misi penting ini memainkan peran vital. Sudan Selatan mengalami masalah di banyak bidang, keamanan, situasi kemanusiaan. Rakyat mengandalkan pada para pemelihara perdamaian dari China. Oleh karena itu, ini adalah rasa terima kasih.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. (XHTV)