TANGERANG SELATAN – SUN LEI, Koresponden Xinhua : “Tengok tempat yang ada di Tangerang Selatan ini. Anda mungkin menganggapnya kurang mengesankan. Namun, kawasan di pinggiran kota ini sebenarnya merupakan restoran kecil independen milik keluarga yang kerap dikunjungi warga kota yang ingin keluar dari ingar bingar kota dan menikmati alam, makanan tradisional, serta sedikit ketenangan.”
EKO SULISTYANTO, Pemilik restoran:
“Jadi, dalam bayangan saya, warung saya ini menggabungkan unsur kuliner, alam, dan tradisi, kebudayaan tradisional Indonesia. Saya rasa, mereka (pelanggan) sudah bosan menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan, tempat-tempat yang sangat modern. Restoran ini mencerminkan kebudayaan Indonesia, karena kami menyajikan makanan lokal Indonesia, bukan makanan Barat. Yang mana tidak banyak ditemukan di negara ini.”
ARIE MEGA, Pelanggan:
“Berkah terselubung, pandemi ini mengubah perilaku kita. Jadi, dari kebiasaan untuk berkunjung ke pusat perbelanjaan, department store, restoran siap saji, warga kini beralih ke restoran terbuka atau fasilitas luar ruangan. Hidangan favorit saya, tentu saja, saya suka Mangut dan Telor Dadar Gaek. Ini favorit saya. Dan Tempe Mendoan. Rasanya sangat unik. Rasanya seperti masakan rumahan, seperti masakan ibu atau nenek. Rasanya seperti itu. Kami merasa seperti sedang menikmati masakan nenek di halaman belakang rumah.”
SUN LEI, Koresponden Xinhua:
“Ada pepatah di Indonesia: Restoran yang dikunjungi banyak orang China pasti makanannya benar-benar enak. Dan saya memang melihat ada beberapa warga Indonesia keturunan China di sini.”
EKO SULISTYANTO, Pemilik restoran:
“Mengejutkannya, selama pandemi, pelanggan kami semakin banyak, karena mereka mencari ruang terbuka bukan ruangan tertutup, seperti di restoran besar. Di antara semua pelanggan, terdapat warga keturunan China. Kata orang, menurut banyak orang, jika ada orang China makan di sebuah restoran, itu artinya restoran itu benar-benar bagus. Restoran itu menyuguhkan makanan yang enak. Itu seperti indikator.”
VERONICA TJAHJONO, Pelanggan:
“Sebenarnya, lingkungannya, makanannya, menunya, mungkin tidak banyak menu di sini, tetapi rasanya sangat unik. Saya tidak menemukannya di restoran lain. Di Jakarta, saya tidak menemukan makanan seperti ini. Selain itu, restoran ini di ruangan terbuka. Kita bisa melihat pepohonan, bambu. Orang-orang China sangat pemilih kalau soal makanan. Orang China datang ke sini dan menurut mereka makanannya enak. Saya rasa, mereka akan menyebarkannya ke komunitas China agar datang ke sini karena makanannya cukup enak dan lezat.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Tangerang Selatan, Indonesia. (XHTV)