LONDON, Sebuah museum di London yang didedikasikan untuk pelopor keperawatan modern Florence Nightingale kembali dibuka pada Kamis (12/5) untuk menandai Hari Perawat Internasional, yang diperingati pada hari yang sama.
“Kami memilih untuk membuka kembali museum tersebut pada Kamis untuk menandai ulang tahun Florence Nightingale dan Hari Perawat Internasional, ketika perawat dan masyarakat umum merayakan warisan global yang terinspirasi oleh keperawatan profesional,” kata David Green, Direktur Museum Florence Nightingale.
Pertama kali dibuka pada 1989 dan berbasis di Rumah Sakit St Thomas di London, museum ini terpaksa ditutup pada Maret 2020 karena pandemi COVID-19.
“Setelah pengalaman dua tahun terakhir, nilai perawat menjadi semakin jelas,” tutur Green, seraya menambahkan pembukaan kembali ini dapat lebih membantu masyarakat memahami upaya besar yang dilakukan oleh semua perawat dalam memerangi pandemi dan sejarah keperawatan modern.
Koleksi museumnya terdiri dari hampir 3.000 artefak yang berkaitan dengan kehidupan, pekerjaan, dan warisan Nightingale.
Salah satu benda pameran utamanya adalah lentera Nightingale yang dibawa pada malam hari untuk merawat tentara yang terluka selama Perang Krimea pada 1850-an, sebuah pengalaman yang membuatnya mendapat julukan “The Lady with the Lamp”.
Gambar itu menangkap imajinasi publik dan Nightingale kemudian segera dikenal secara luas.
Pembukaan kembali ini juga menghadirkan pameran bertajuk “Nightingale in 200 Objects, People and Places”, yang menghadirkan 200 benda, cerita, dan tempat yang mengungkap karakter pelopor sejati standar keperawatan dan rumah sakit tersebut.
Sebuah sesi khusus didedikasikan bagi para perawat luar biasa untuk menginspirasi bagaimana menjadi seorang Perawat Nightingale.
Fiona Hibberts, seorang perawat konsultan di Rumah Sakit St Thomas, diundang ke museum tersebut untuk menceritakan kisah keperawatannya.
“Sangat luar biasa museum ini mulai dibuka sehingga lebih banyak orang dapat datang dan belajar tentang sejarah Hari Perawat dan pentingnya Florence Nightingale dalam profesi keperawatan saat ini,” tuturnya.
Nightingale, yang lahir pada 12 Mei 1820 dan wafat pada 13 Agustus 1910, dianggap sebagai pendiri keperawatan modern dan pelopor dalam statistik.
Dua tahun setelah kematiannya, Komite Palang Merah Internasional mengumumkan Florence Nightingale Medal, sebuah penghargaan internasional yang diberikan kepada para perawat yang berdedikasi.
Hari Perawat Internasional merupakan hari internasional yang dirayakan setiap tahun di seluruh dunia pada hari ulang tahun Nightingale untuk menandai kontribusi yang diberikan para perawat kepada masyarakat. [Xinhua]