ISTANBUL – Turki pada Rabu (10/11) memperingati 83 tahun wafatnya Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Republik Turki, dengan serangkaian acara.
Puluhan ribu warga Turki membanjiri jalan-jalan di Istanbul, kota terbesar Turki, untuk mengheningkan cipta selama dua menit pada pukul 09.05 waktu setempat, yang merupakan waktu meninggalnya pemimpin Turki itu.
Sirene meraung, lalu lintas berhenti, dan orang-orang berdiri diam di mana pun mereka berada, termasuk di Jembatan Martir 15 Juli, jembatan tersibuk yang melintasi Selat Bosphorus, yang menghubungkan wilayah Asia dan Eropa kota itu.
Sembari membawa foto-foto Ataturk, ribuan warga berkumpul di Istana Dolmabahce di sepanjang pantai Bosphorus di Distrik Besiktas, tempat Ataturk mengembuskan napas terakhirnya.
Seorang pria berusia 80-an tahun mengatakan bahwa peringatan semacam itu yang dipenuhi dengan kesedihan mendalam tidak ditemukan di tempat lain. Sementara seorang wanita muda menuturkan bahwa gagasan Ataturk masih tetap hidup dan tidak akan mati.
Ataturk mendeklarasikan berdirinya republik tersebut pada 1923, mengakhiri kekuasaan Kekaisaran Ottoman setelah Perang Kemerdekaan, dan menjabat sebagai presiden pertama hingga tahun 1938, saat dia meninggal pada usia 57 tahun.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Istanbul, Turki. (XHTV)