NILPHAMARI – Masjid “Chini” di Distrik Nilphamari, yang terletak sekitar 360 km di sebelah barat laut Dhaka, ibu kota Bangladesh, merupakan bangunan unik yang selalu menarik minat wisatawan dari dalam maupun luar negeri selama dua abad terakhir.
Diresmikan pada tahun 1863, bangunan yang menarik perhatian itu selalu dikaitkan dengan tradisi Islam.
Hampir 300 buah batu marmer silang digunakan untuk menghias Masjid Chini. Sekitar 25 ton potongan kecil piring yang terbuat dari barang pecah belah dan kepingan kaca juga digunakan.
RAHIMUL HAQUE AFRAT, Wisatawan:
“Nama saya Rahimul Haque Afrat. Saya kuliah di North South University (di Dhaka, Bangladesh). Saya datang ke (Distrik) Nilphamari hari ini bersama empat orang teman. Inilah Masjid Chini yang kami lihat. Masjid ini tampak sangat bagus. Kami terpesona dengan nilai seninya. Di masa kini, bangunan artistik seperti ini tak banyak ditemukan. Siapa pun akan terpesona dengan (bangunan) ini. Saya menyukainya. Kami semua sangat terkesan.”
MUHAMMAD ARIF REZA, Muazin:
“Saya Hafiz Muhammad Arif Reza. Saya muazin di masjid ini. Seperti yang Anda ketahui, nama masjid ini adalah Masjid Chini. Terdapat misteri tentang penamaannya sebagai Masjid Chini. Jika Anda mengamati masjid ini, Anda akan melihat bahwa masjid ini terbuat dari bebatuan China. Periode pembangunan masjid ini adalah pada tahun 1863. Para tetua di area kami bersama-sama membangun masjid ini dengan usaha mereka sendiri secara bertahap. Masjid ini dibagi menjadi tiga bagian. Satu bagian dibangun selama periode Inggris, satu bagian lagi dibangun selama periode Pakistan, dan satu bagian lainnya dibangun pada periode Bangladesh ini. Bagian tengahnya dibuat pada periode Inggris, yaitu pada 1863. Tempat ini belum pernah direnovasi sejak awal didirikan. Tempat ini masih tetap sama.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Nilphamari, Bangladesh. (XHTV)