WARTABUANA – Pria bernama Iskandar Jamaluddin Firdaus menjadi viral setelah mengaku sebagai pemimpin Kerajaan Angling Darma di Pandeglang. Dia juga mengaku keturunan Sultan Banten dan biasa dipanggil Baginda oleh pengikutnya. Jamaluddin kini memimpin “Kerajaan” di Kampung Salangsari.
Menurut Aki Jamil, salah satu pengikut dan juga bertugas sebagai juru bicara, Jamaluddin merupakan salah satu keturunan dari Kesultanan Banten yakni Sultan Hasanuddin. Selama ini Jamaluddindianggap merupakan raja yang adil dan bijaksana.
Jamil memaparkan, sang Baginda sudah sering membantu warga kurang mampu dengan membangun puluhan rumah yang tersebar Kecamatan Mandalawangi, Pagelaran dan Menes.
Lebih lanjut, Jamil mengungkap kebaikan dari Baginda raja tersebut. Ia menjelaskan Iskandar Jamaluddin Firdos sudah membangun 35 rumah bagi warga miskin dengan tulus. “Ada keturunan juga sultan di Banten. Tidak hanya untuk janda tapi yang punya suami juga tetap rumahnya yang tidak layak,” tutur Jamil.
Jamil juga menjelaskan mengenai silsilah keturunan Sultan Banten sudah menjadi gelarnya. Karena itu, garis keturunan itu bukanlah keinginannya. “Kalau silsilah Baginda itu karena sudah dari sananya bukan keinginan dari Baginda atau gimana itu sudah gelarnya Baginda,” terang Jamil.
Seorang warga Desa Pandat bernama Aceng mengungkap fakta lain, ia menyebut Jamaluddin memiliki 4 istri. Namun sosok sang raja jarang bersosialisasi dengan masyarakat. Kebiasaan Jamaluddin, jika keluar dari kediamannya selalu menunggang kuda.
Menurut Jamil, dana untuk membangun ‘istana’ dan puluhan rumah warga itu didapat dari sumbangan para santrinya. Sebelumnya, Jamaluddin pernah mengelola pesantren. Para santri alumni pesantren itu kini sudah banyak yang mandiri dan mapan.
“Ya karena Baginda ini banyak santri dan muridnya dimana-mana jadi ada yang perduli yang ini membeli keramik jadi semuanya jatuh ke Baginda,” ucap Jamil.
Jamil juga menjelaskan makna dari kata Angling Darma yang digunakan oleh Baginda untuk kerajaannya. Angling Darma berarti membaktikan diri pada sang pencipta dan pada sesama.
“Jadi Angling Darma itu anging mendarama dan membakti jadi bukan hanya Baginda saja kita juga harus mendarma sama yang maha kuasa, membakti sama yang maha kuasa dan yang diciptakan juga,” pungkasnya. []