WARTABUANA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief tidak merasa menyebar berita bohong alias hoax terkait unggahan melalui akun Twitter-nya yang menyebutkan adanya informasi 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos.
Menurut Andi, unggahannya itu tidak menyebut pasangan calon mana pun. Informasi itu hanya imbauan agar ditindaklanjuti. “Seharusnya berterima kasih dengan saya. Saya enggak nyebut itu dari paslon nomor mana,” ujar Andi, Kamis (3/1/2019).
Andi memaparkan, informasi itu sudah muncul pada Rabu (3/1/2018) sore, sebelum men-twit. Dia menyayangkan sikap Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf yang justru menudingnya menyebar fitnah.
Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyanto menyoroti ‘peran’ Andi dalam kabar hoax itu. Menurut Hasto, twit Andi sangat provokatif dan sudah memenuhi delik hukum untuk dipersoalkan. Namun Andi menyebut Hasto tak paham mengenai cuitannya di Twitter yang kini tak bisa ditemukan itu.
Andi tak mempermasalahkan andai dirinya jadi dilaporkan ke polisi terkait cuitannya, namun dia menegaskan niatnya hanya ingin pemilu berlangsung jujur dan adil.
“Hasto Sekjen PDIP buta huruf. Suruh baca twit saya dengan jelas. Saya mengimbau supaya dicek. Karena isu itu sudah dari sore muncul. Bahkan Ketua KPU sendiri mengakui dia mendapat kabar dari sore. KPU bergerak setelah imbauan saya,” ungkap Andi.
Andi tak mempermasalahkan andai dirinya jadi dilaporkan ke polisi terkait cuitannya, namun dia menegaskan niatnya hanya ingin pemilu berlangsung jujur dan adil.
“Silakan saja kalau saya mau dilaporkan, tinggal aparat hukum mau berpihak pada Hasto Sekjen PDIP yang buta huruf membaca twit saya atau berpihak pada saya yang ingin menyelamatkan pemilu supaya jurdil,” ucapnya.
KPU yang sudah mengecek kebenaran kabar 7 kontainer surat suara telah tercoblos memastikan kabar tersebut hoax. Jajaran penyelenggara pemilu itu telah melaporkan temuan tersebut ke pihak Bareskrim Polri via telepon.[]