WARTABUANA – Iklim tropis yang dimiliki Indonesia membuat berbagai macam penyakit infeksi dari yang biasa hingga yang mematikan mudah berkembang seperti HIV/AIDS, tuberkolosis (TB), dan malaria. Indonesia berada di posisi ketiga penyebaran HIV/ADIS di dunia.
“Tiga penyakit tersebut menjadi target Millenium Development Goals (MDGs), tapi sampai saat ini penanganan dan program mengurangi kasus dan korban penyakit ini belum menunjukkan hasil yang positif,” kata ujar Kepala Rumah Sakit Khusus Infeksi Universitas Airlangga (RSKI-Unair), Prof Dr Boerhan dr SpA(K).
Indonesia menempati posisi ketiga dalam jumlah penderita HIV/AIDS dan Indonesia juga menjadi negara dengan persebaran HIV/ AIDS tercepat di dunia. Jika sampai akhir tahun 2015 target tidak tercapai atau jumlahnya tidak menurun maka HIV/AIDS bukan lagi masuk target MDGs, tapi menjadi Suistanable Development Goals.
Pada September 2014, jumlah kumulatif HIV yang dilaporkan sebanyak 150.296 orang dan AIDS 55.799 orang. Jumlah infeksi HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (32.782), diikuti Jawa Timur (19.249), Papua (16.051), Jawa Barat (13.507), dan Bali (9.637).
“Padahal target kita kan mengurangi dan menekan jumlahnya, tapi ternyata justru masih terus bertambah,” ujarnya.
Untuk tuberkolosis Indonesia juga masuk urutan kedua dunia dengan jumlah penderita yang banyak. Boerhan berharap dengan semakin berkembangnya pendidikan kedokteran dan kegiatan riset, dilengkapi rumah sakit khusus yang menangani penyakit infeksi ini penderita penyakit infeksi dapat semakin menurun.
Selain penyakit-penyakit ranking atas tersebut, penyakit infeksi lain seperti demam berdarah dengue (DBD), flu burung, flu babi, SARS, MERS, difteri dan beberapa penyakit infeksi lain juga menjadi penyakit yang cukup sering menyerang masyarakat.
Khusunya di musim hujan seperti ini penyakit demam berdarah bahkan telah menjadi kejadian luar biasa (KLB) di Provinsi Jatim.
“Bukan hanya riset, pengobatan, hingga rumah sakit khusus infeksi. Tapi pembenahan paling utama adalah upaya preventif dari masyarakat sendiri untuk menekankan pola hidup bersih dan sehat sehingga resiko tertular penyakit semakin kecil,” tukasnya. []