WARTABUANA – Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) oleh kubu Prabowo. Laporan dilakukan karena keduanya dianggap berkampanye karena berpose satu jari saat pertemuan IMF dan World Bank 2018 di Bali.
Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan jika mengacungkan satu jari saja dilaporkan kee bawaslu, maka akan banyak guru yang diadukan.
“Aduh nanti banyak guru-guru dong yang diadukan. Guru-guru kan juga banyak yang gini,” kata Hasto sembari mengangkat satu jari.
Meski begitu, Hasto meyakini jik isu tersebut akan tertutup dengan prestasi yang ditujukkan pemerintah.
“Ya kita lihat saja, kan ada antusiasme juga, respect, kemudian memberikan tanda bagus ketika kita sebagai bangsa mampu menjalankan tugas dengan baik. Ada event internasional, investasi meningkat, kepercayaan publik meningkat, ini kan merupakan hal yang positif,” ucap Hasto.
Hasto juga mengungkit aduan kampanye ke Bawaslu soal iklan Jokowi-Ma’ruf yang menampilkan foto serta nomor rekening untuk sumbangan kampanye.
“Emangnya kita kan mengumumkan nomor rekening agar diketahui oleh publik. Kalau nggak ada gambar Pak Jokowi, emangnya harus pake masker? Harus pake tutup? Kan ini menunjukkan bahwa ini memang nomor rekening, kami ingin transparan, kami ingin terbuka, kami ingin mengundang partisipasi masyarakat, dan kami ingin diaudit,” jelasnya.
Menurutnya, Tim Jokowi-Ma’ruf ingin agar segala sesuatu yang terkait dengan dana untuk kampanye transparan dan akuntabel.
“Ini kan memang masa kampanye, tetapi kita kan juga mengikuti aturan untuk mengumumkan nomor rekening dari paslon, jadi semuanya juga harus dilihat dari tujuannya,” tegas Hasto.[]