ZURICH, WB – Mungkin hanya sedikit orang yang bertanya “kemana bola-bola Piala Dunia itu singgah usai digelarnya ajang kompetisi empat tahunan tersebut digelar?”
Wartabuana.com akan sedikit mengupas informasi mengenai keberadaan bola-bola pasca rampungnya kompetisi Piala Dunia 2014 di Brasil kemarin.
Untuk diketahui, Adidas sebagai sponsor utama Piala Dunia 2014 ternyata harus mempersiapkan sebanyak 3.240 bola untuk dimainkan dalam laga sengit tersebut selama kurun waktu satu bulan lamanya.
Dalam aturan FIFA, untuk satu pertandingan Piala Dunia wajib tersedia 20 buah bola. Namun bola-bola tersebut ternyata tidak bisa digunakan lagi dalam pertandingan berbeda karena di sisinya tercetak tanggal pertandingan, venue atau stadion, dan dua tim yang bertarung.
Itu artinya untuk 64 pertandingan saja Adidas harus menyiapkan 1.280 bola, dan belum termasuk yang digunakan dalam latihan masing-masing tim. Totalnya ada 3.240 buah Brazuca yang dipakai di Brasil sepanjang Juni hingga Juli lalu.
Namun apa yang dilakukan FIFA selaku penyelenggara sepakbola terakbar sejagat ini terhadap ribuan bola itu setelah Piala Dunia usai? Dibagi-bagikan secara cuma-cuma? Dilelang? Disimpan? Atau dibuang?
Ternyata usai turnamen tuntas, FIFA tidak membagikan bola itu secara percuma. Apalagi dibagikan kepada anak-anak di Brasil, maupun untuk disumbangkan dalam kegiatan sosial lainnya. Sebagian bola dijadikan souvenir.
“Bola-bola itu dijadikan souvenir turnamen yang dibagikan ke tim, wasit, kota-kota tuan rumah, rekanan FIFA dan museum FIFA,” ungkap seorang jurubicara FIFA pada Guardian.
Karena jumlahnya yang ribuan, tentunya tidak semua dijadikan souvenir. Adidas memilih membagikan pada rekanan pemasaran mereka di masing-masing kota.
Dari rekanan pemasaran di banyak kota di Brasil tersebut kemudian digelar sayembara supaya bola tersebut bisa juga sampai ke tangan penduduk Brasil yang beruntung.
“Untuk Piala Dunia ini, bola-bola yang dipakai untuk pertandingan kami berikan pada tim marketing di negara bersangkutan yang terlibat secara langsung dengan pertandingan tersebut. Tapi, tidak semua rekan memilih opsi ini. Setiap market lokal kita dukung untuk membuka fans memiliki kesempatan memenangi bola tersebut melalui media sosial,” demikian pernyataan Adidas.[]