BEIJING – China akan meningkatkan penindakan terhadap penambangan mata uang virtual sebagai bagian dari upaya negara itu untuk menghemat energi dan memangkas emisi karbon, menurut sebuah pemberitahuan yang diterbitkan di laman situs resmi Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China pada Jumat (24/9).
Penambangan mata uang virtual menyedot banyak energi, menghasilkan emisi karbon yang tinggi, serta hanya berkontribusi kecil terhadap perekonomian negara, papar pemberitahuan tersebut.
China akan mengintensifkan regulasi atas keseluruhan proses penambangan mata uang virtual dan secara tegas melarang proyek-proyek penambangan baru, ungkap pemberitahuan tersebut lebih lanjut.
Melarang proyek penambangan mata uang virtual baru akan dianggap sebagai sebuah kriteria untuk menilai kinerja pemerintah dalam menghemat energi, papar pemberitahuan itu, seraya menambahkan bahwa kegiatan seperti itu harus diberi label sebagai “untuk dihapuskan”.
Berbagai upaya harus dilakukan untuk membedakan antara penambangan mata uang virtual dan industri digital lainnya seperti blockchain, mahadata (big data), dan komputasi awan, sebut pemberitahuan itu.
Lebih lanjut, pemberitahuan tersebut menekankan bahwa memublikasikan penambangan mata uang virtual sebagai pengembangan ekonomi digital harus dilarang.
Perusahaan pembangkit listrik tidak diperbolehkan menyediakan listrik untuk penambang mata uang virtual, dan segala bentuk dukungan fiskal maupun finansial untuk meluncurkan proyek penambangan mata uang virtual baru akan dilarang, menurut pemberitahuan itu. [Xinhua]