NANNING – Total volume perdagangan produk pertanian antara China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mencapai 43 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.266) pada 2020, naik 8 persen secara tahunan (year on year/yoy), yang menunjukkan ketahanan di tengah epidemi COVID-19, kata sebuah forum pada Kamis (9/9).
Negara-negara ASEAN telah menjadi mitra dagang pertanian terbesar China, menurut Li Jinxiang, pejabat di Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China, pada Forum Kerja Sama Pertanian China-ASEAN kelima.
Pertanian selalu menjadi bagian penting dari kerja sama China-ASEAN, dan upaya bersama antara kedua belah pihak telah menghasilkan banyak manfaat. Sejauh ini, China telah menandatangani lebih dari 30 perjanjian bilateral dalam kerja sama pertanian dengan negara-negara ASEAN, kata Li.
Berfungsi sebagai platform penting untuk pertukaran dan kerja sama pertanian antara China dan negara-negara ASEAN, forum tersebut telah diadakan sebanyak lima kali sejak 2016.
Forum tahun ini akan diadakan dalam format daring dan luring. Sebanyak hampir 200 perwakilan dari departemen pertanian, lembaga penelitian ilmiah, perusahaan, dan kedutaan besar negara-negara ASEAN akan hadir untuk bertukar pandangan tentang ketahanan pangan, investasi dan perdagangan, vitalisasi pedesaan, serta pengembangan industri. [Xinhua]