KUALA LUMPUR – Tingkat pengangguran di Malaysia naik menjadi 4,8 persen pada Juni dari 4,5 persen pada Mei, setelah mengalami penurunan selama empat bulan berturut-turut, demikian menurut data resmi pada Senin (9/8).
Departemen Statistik Malaysia mengatakan Juni mencatatkan situasi angkatan kerja yang menantang saat Negeri Jiran terus berupaya menurunkan lonjakan kasus COVID-19.
“Meningkatnya kasus baru harian menyebabkan penerapan Perintah Pengendalian Pergerakan Penuh selama Juni dengan hanya sektor ekonomi dan layanan esensial yang diizinkan beroperasi,” kata departemen tersebut.
Oleh karena itu, jumlah orang yang bekerja pada Juni turun 0,46 persen menjadi 15,30 juta orang dari 15,37 juta pada Mei, dengan rasio lapangan kerja terhadap penduduk turun 0,4 poin persentase menjadi 65 persen.
Jumlah pengangguran pada Juni meningkat 5,6 persen menjadi 768.700 orang dari 728.100 pada Mei.
Pada perbandingan secara tahunan (year on year/yoy), tingkat pengangguran turun tipis 0,1 poin persentase dibandingkan dengan 4,9 persen pada Juni tahun lalu, sementara jumlah orang yang menganggur turun 0,58 persen dari 773.200 orang.
Pada kuartal kedua, tingkat pengangguran mencapai 4,8 persen dengan 764.900 orang yang menganggur, dibandingkan dengan 771.800 orang pada kuartal pertama.
Departemen Statistik Malaysia mengatakan negara itu masih memerangi lonjakan jumlah kasus harian baru COVID-19 dan jika krisis kesehatan saat ini berlanjut, ekonomi dan pasar tenaga kerja akan terus mengalami momentum pemulihan yang tidak merata. [Xinhua]
Comments 13