CHICAGO – Para peneliti di Northwestern University (NU) mengembangkan material transparan baru yang dapat menangkap percikan cairan (droplet) dan aerosol, serta secara efektif menghilangkannya dari udara.
Bahan utama dalam material tersebut adalah polimer polielektrolit yang umum digunakan pada berbagai macam produk kosmetik. Saat diaplikasikan dengan pisau atau kuas, formula yang dihasilkan membentuk lapisan konformal dan seragam pada berbagai permukaan dalam ruangan tanpa merusak atau mengubah warna material aslinya.
Cairan bening dan kentalnya dapat diaplikasikan ke permukaan apa pun, termasuk plastik, kaca, kayu, logam, stainless steel, beton, dan tekstil. Ketika droplet mengenai permukaan yang dilapisi, maka akan menempel, diserap dan mengering. Lapisan ini juga kompatibel dengan material antivirus dan antimikroba, sehingga bahan sanitasi, seperti tembaga, dapat ditambahkan ke dalam formula itu, kata para peneliti.
Para peneliti lebih lanjut menemukan bahwa permukaannya tetap transparan dan bebas kabut bahkan ketika dihujani dengan droplet. Dengan kata lain, permukaan tidak tampak kotor atau bernoda setelah dihujani droplet. Jika digunakan pada penghalang kaca akrilik, penghalang yang dilapisi material tersebut tidak perlu lebih sering dibersihkan dibandingkan penghalang yang tidak dilapisi.
Sebagian besar penyakit menular menyebar melalui percikan dan aerosol dari sistem pernapasan, yang dikeluarkan manusia secara terus-menerus saat berbicara, tertawa, bernyanyi, dan mengembuskan napas. Karena pelapis sangat serbaguna, para peneliti membayangkan bahwa material itu dapat digunakan pada penghalang kaca akrilik dan pelindung wajah serta pada permukaan tanpa sentuhan atau sedikit sentuhan, seperti dinding atau bahkan tirai, untuk menghilangkan percikan tersebut dari udara.
“Terdapat area besar pada permukaan dalam ruangan yang nyaris tidak tersentuh oleh orang atau hewan peliharaan. Jika kita menggunakan kembali permukaan ‘diam’ ini untuk menangkap droplet pernapasan, maka ini bisa menjadi ‘perangkat’ fungsional untuk membantu mengurangi penyebaran penyakit menular yang ditularkan melalui udara,” papar Jiaxing Huang, seorang profesor ilmu material dan teknik di Fakultas Teknik McCormick NU.
“Patogen yang terperangkap di permukaan kemudian dapat dengan mudah dinonaktifkan dari waktu ke waktu, yang dapat dipercepat dengan bahan sanitasi yang telah diterapkan sebelumnya. Mereka juga dapat dihilangkan selama pembersihan rutin.” Penelitian ini dipublikasikan pada Rabu (16/6) di jurnal Chem. [Xinhua]