Bogor – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) siap melatih para Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menghadapi serangan siber terutama mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) infrastruktur Ibukota Negara (IKN) serta kecanggihan simulator.
Fakta serangan siber yang terjadi didunia merupakan pelajaran penting seperti yang terjadi di Estonia dan Ukraina.
BSSN membuat skala prioritas penguatan SDM,tekhnologi dan prosesnya,SDM handal jadi skala prioritas menghadapi perang siber
Dalam kunjungan ke Pusbang BSSN Sentul di pimpin oleh Kepala BSSN Letjen (Purn) Hinsa Siburian.
Dalam serangan siber ini ada tiga serangan umum dunia Siber:
1. Mengambil alih Sensor dari gas memiliki pengaturan kapan alarm tersebut berbunyi atau mati dari gas yang tidak diharapkan
2.Mengambil alih Power plan/turbin,seorang penyerang bisa mematikan lampu di kota yang ditarget.
3.Penyerang bisa mengambil alih kereta listrik,
“BSSN senantiasa berperan aktif dalam menjalankan tugas keamanan siber yang terkait program-program pemerintah terkini dan kita mesti dibantu berbagai pihak untuk mendukung keamanan dan menjaga NKRI” ujar Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian Kantor Pusbang BSSN, Sentul, Bogor, Rabu (16/3/2022).
BSSN telah menyiapkan Pusat Pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang dilengkapi dengan sarana berupa simulator smart city Cybersecurity Online Simulation Platform di Sentul, Bogor.
Cybersecurity Online Simulation Platform menyediakan sarana pendukung kegiatan peningkatan kompetensi SDM Keamanan Siber dalam hal proses tanggap insiden siber dalam bentuk platform lab simulasi, yang dapat diakses oleh seluruh peserta secara online.
Sistem simulasi ini bisa memodelkan infrastruktur siber Smart City, sehingga dapat menjadi media pembelajaran terkait dalam upaya membangun kapabilitas dalam proses tanggap insiden, pendeteksian serangan siber, serta mitigasi khususnya pada sistem elektronik yang berkaitan dengan sektor-sektor yang ada di dalam Smart City.
Sistem yang dimiliki mencakup delapan sektor yaitu, Sektor Industri, Sektor Transportasi Udara, Sektor Energi, Sektor Kesehatan Transportasi Darat, Sektor Sumber Daya Air, Sektor Finansial, Jasa Keuangan dan Asuransi dan Sektor Telekomunikasi.
“SDM menjadi prioritas utama yang dikembangkan. Karena dengan SDM yang matang, kita bisa selalu berevolusi dan mengikuti kebutuhan akan keamanan siber. Kalau hanya mengejar teknologi, ya kita hanya belanja terus,” paparnya.
Untuk mengembangkan SDM keamanan siber yang berkompetensi, BSSN meembetikan pelatihan kepada lembaga pemerintah maupun umum dengan menggunakan 250 tools keamanan siber yg dapat di akses secara online.
“Saat ini ada dua kelas pelatihan keamanan siber. Peserta pelatihan cukup menegunakan tools yang dimiliki BSSN, sebagai alat penolong instruksi untuk mempermudah transfer keterampilan,” ujar Brigjen TNI Dominggus Pakel sebagai Kapusdatik.
Ia memaparkan, durasi kelas berbeda-beda tergantung tingkat kesulitan. “Memberikan pengetahuan itu bertahap dan berkelanjutan. Melalui berbagai simulator, untuk meningkatkan SDM dalam bidang keamanan siber,” pungkasnya.